SAUDARA KU DI MANA PUN BERADA, SEIRING DATANGNYA 1 RAMADHAN 1433 H, MARILAH KITA SALING MEMBERSIHKAN DIRI, KEPADA ALLAH SWT KITA BERTAUBAT SESAMA MANUSIA KITA SALING BERMAAF-MAAFAN. MARI KITA PERBAIKI HUBUNGAN SILATURAHIM SESAMA UMAT, TERUTAMA PADA ORANG TUA, SUAMI ISTRI, SESAMA SAUDARA SEDARAH SERTA DENGAN KAUM KERABAT, JIRAN TETANGGA. SEMOGA DENGAN CARA DEMIKIAN, KITA BISA MENJALANI IBADAH PUASA DENGAN TENANG DAN MENDAPATKAN PAHALA YANG SETIMPAL DI SISI aLLAH SWT. UNTUK ITU, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN KELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA, MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SAUDARA KU, SESUNGGUHNYA BERHAJI MERUPAKAN SALAH SATU RUKUN ISLAM, YANG UNTUK MENJALANKANNYA KITA HARUS MEMILIKI TRESHOLD (NILAI AMBANG BATAS), KELAYAKAN, BAIK JASMANI, ROHANI MAUPUN MATERI. MAKANYA KALAU SUDAH SIAP, SEGERAKANLAH!!

Thursday, 13 May 2010

Tantangan Berat Dekade Mendatang

. Thursday, 13 May 2010

MEMBICARAKAN persoalan penduduk merupakan hal yang menarik dan sangat relevan saat ini. Sebab, empat tantangan berat yang akan dihadapi penduduk bumi pada dekade mendatang adalah persoalan pemanasan global dan kerusakan lingkungan. Laju pertumbuhan penduduk. Pengentasan kemiskinan dan Kebuntuan politik yang menghalangi kerjasama global untuk mengatasi masalah tersebut.


Solusi terhadap empat tantangan besar ini harus segera dicarikan. Sebab, sekarang saja sudah mulai terlihat. Dampak dari rumah kaca dengan pemanasan global dan perubahan suhu ekstrim misalnya, terjadinya kerusakan lingkungan dan bencana alam di mana-mana. Tingginya tingkat kemiskinan, kesenjangan antara yang kaya dan miskin makin kentara.

Walaupun semua persoalan di muka bumi ini dibolak-balik, titik awalnya tetap berada pada manusianya atau penduduk.

Sebab, banyak pakar di bidang kependudukan yang mengatakan bahwa sebenarnya jumlah manusia di planet bumi sebenarnya sudah melebihi daya dukung dan daya tampung lingkungan. Artinya, siapa pun dan di negara mana pun termasuk Indonesia harus dengan sungguh-sungguh berupaya agar pertumbuhan penduduk dapat terkendali karena planet ini sudah tidak mampu lagi menampung penduduk yang lebih banyak lagi.

Bahkan perubahan iklim akibat pertumbuhan penduduk yang sangat pesat berakibat buruk bagi produksi pangan sehingga miliaran penduduk terancam kelaparan.
‘’Karena perubahan iklim dan ledakan penduduk, menjelang tahun 2030 akan terjadi kelangkaan pangan, air, dan energi yang luar biasa yang memicu kerusuhan sosial dan konflik internasional karena akan terjadi migrasi besar-besaran dari daerah yang paling terkena dampak,’’ kata Prof. Dr. John Beddington seorang Chief Scientific Adviser British Gov’t.

Jadi, jika pengendalian pertumbuhan penduduk tidak secepatnya dilakukan, maka berbagai persoalan kependudukan bahkan juga terkait hak-hak dasar seorang individu tetap akan membayangi para generasi mendatang.

Di sektor pendidikan misalnya, orang akan kesulitan untuk mendapatkan pendidikan murah bahkan juga gratis. Demikian juga halnya dengan perolehan akses kesehatan, upaya mendapatkan pekerjaan yang layak dan sebagainya.

Lantas solusi pengendalian pertumbuhan penduduk itu bagaimana?
Sebenarnya banyak tawaran-tawaran yang dilakukan para pengambil keputusan di berbagai negara di belahan dunia. Indonesia sendiri sejak beberapa dekade belakangan, lebih fokus pada program keluarga berencana dengan norma kelurga kecil bahagia sejahtera (NKKBS).

Bahkan akibat keberhasilan Indonesia mengendalikan pertumbuhan penduduk, berbagai negala lain pun akhirnya mengambil keputusan untuk belajar ke Indonesia.

Namun sangat disayangkan, di saat negara lain menjadikan Indonesia ebagai guru dalam pengendalian pertumbuhan penduduk, di dalam negara Indonesia sendiri terjadi pelemahan institusi dan kelembagaan yang berakibat fatal terhadap meningkatnya jumlah penduduk secara drastis.

Kita berharap, sensus penduduk yang dilakukan 10 tahun sekali ini dapat dilakukabn secara benar sehingga mampu emmberikan gambaran utuh tentang keadaan kependudukan Indonesia secara riil. Tidak hanya menyangkut data populasinya, tapi juga soal perekonomian rakyat, tingkat pelayanan kesehatan, akses pendidikan, pengangguran dan sebagainya. Sehingga bisa dijadikan sebagai patokan pengambilan kebijakan untuk melakukan perubahan di masa mendatang.

catatan: sudah dimuat di riau pos edisi 9 mei 2009

0 komentar:

YASRIL RIAU Desain ByHendrawan and Support by Ridwan CCMD. All Right Seserved

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com