Utamakan Jalur Hukum Dibanding Rusuh
TIDAK seperti daerah lain di Indonesia. Kedewasaan berpolitik masyarakat di Riau cukup tinggi. Ini ditunjukkan pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu-Kada) Riau yang berjalan damai.
Tidak ada rusuh, tidak ada gejolak warga. Para kandidat dan tim sukses pun nampaknya menjadikan pesta demokrasi ini sebagai pembelajaran politik warga yang lebih mengutamakan proses hukum dibanding presure-presure warga yang turun ke jalan-jalan.
Tidak seperti daerah lain, yang juga melakukan Pilkada. Kandidat atau pun tim sukses yang kalah lebih banyak mendahulukan pengerahan massa ketimbang jalur hukum. Akibatnya, selain terjadi kerusuhan, juga mempengaruhi stabilitas kemanan bahkan juga mengganggu roda pembangunan dan perekonomian di daerah.
Sementara Riau yang telah melaksanakan Pilkada sejak 22 September lalu, hingga kini masih adem-ayem. Para kadidat dan tim sukses yang bertarung masih melanjutkan pertarungan mereka melalui jalur hukum. Sementara warga pun kembali disibukkan dengan aktifitas keseharian mereka dan tidak terpancing dengan aksi-aksi yang brutal.
Yang pegawai kembali masuk kantor, pedagang kembali berjualan, petani kembali ke ladang dan kebun, demikian juga dengan pelajar dan mahasiswa kembali ke kampus. Demikian juga halnya dengan buruh, pemulung dan sebagainya.
Hingga kemarin, negeri Lancang Kuning ini terbilang aman. bahkan seakan tidak pernah ada pesta demokrasi yang selama ini identik dengan kerusuhan, pengerahan massa dan sebagainya.
Bagi pedagang, pengusaha dan petani lebih menginginkan adanya stabilitas kemanan, sehingga mereka nyaman dan aman untuk berusaha memenuhi kewajibab sebagai kepala keluarga. Sebab, jika negeri ini rusuh dan tidak aman, maka tidak akan nyaman pula kita berusahadan otomatis akan mempengaruhi periuk nasi di masing-masing rumah.
Sebenarnya terciptanya kondisi aman ini tidak hanya dilakoni oleh para kandidat dan tim sukses, tapi merupakan suatu keberhasilan bersama semua pihak terkait dan lapisan masyarakat. Ini pun diakui Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau, Dr Raja Syofyan Samad MA.
‘’ Pelaksanaan Pilkada Riau 22 September lalu yang berjalan aman dan lancar tidak terlepas dari seluruh pihak yang telah ikut serta berpartisipasi menjadikan Pilkada berjalan tertib.
Pihak yang berjasa dan berperan serta dalam pelaksanaan Pilkada aman dn tertib ini adalah jajaran kepolisian tokoh masyarakat baik dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau. Selain itu Pemprov Riau, Pemkab/Pemko se-Riau, pasangan calon, tim sukses dan pendukungnya yang telah berhasil melakukan pengendalian diri untuk tidak melakukan hal-hal yang mengganggu pelaksanaan Pilkada serta seluruh elemen masyarakat Riau. ‘’Terima kasih pada mereka semua,’’ ungkap Raja Syofyan.
Lantas bagaimana dengan hasil Pilkada?
Ya, perjuangan para tim sukses dan kandidat yang bertarung memperebutkan tahta kekuasanan belum usai. Bagi mereka yang tidak puas dengan hasil Pilkada itu, kini tengah berjuang melalui jalur hukum di Mahkamah Agung, setelah melancarkan gugatan dalam tenggat waktu yang telah diberikan.
Yang pasti, sejak Kamis lalu, pertarungan baru pun dimulai, para kandidat dan KPU Riau saling beradu argumen, beradu data dan fakta di persidangan dengan harapan bisa menghasilkan suatu keputusan yang seadil-adilnya.
Sungguh elok pola yang diterapkan di Riau ini. Andai saja, hal serupa juga terjadi di daerah lain, baik pada Pilkada Bupati/wali kota di Riau maupun Pilkada di daerah lain di Indonesia, pasti akan menimbulkan sentimen positif dan image yang bagus di mata internasional. Dan ini jelas menjadi dambaan semua rakyat Indonesia, tidak hanya di Riau.
Mungkinkan cerita dari Negeri Lancang Kuning ini akan terulang pada Pemilu legislatif dan Pilpres 2009 nanti? Rakyat menunggu kedewasaan dari politikus-politikus daerah dan nasional berpolitik demi kejayaan Indonesia ke depan.(ril)
0 komentar:
Post a Comment