FENOMENA menarik di balik anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit terjadi di Kecamatan Bagansinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Hampir 1.000 petani sawit yang tergolong pasangan usia subur (PUS) memilih menjadi akseptor KB.
Ini mereka lakukan guna mengantisipasi gejolak ekonomi keluarga akibat anjloknya harga sawit. ‘’Dalam situasi sulit seperti saat ini menjadi akseptor KB secara aktif, adalah solusi terbaik bagi masyarakat,’’ kata Kabid KB-KR BKKBN Riau, Drs H Indrawarman M Msc MM saat melaksanakan pelayanan KB Gratis di Bagansinembah, Selasa (18/11).
Menurut Indrawarman, sikap dan langkah yang ditempuh para petani sawit itu sangat tepat. Sebab, paparnya jangankan untuk beli peratan rumah tangga, pendidikan anak, alat kontrasepsi, untuk makan saja masyarakat sudah menjerit. Karena hampir 80 persen kehidupan masyarakat di Kecamatan Bagansinembah hidup dari komoditi sawit. Sementara harga sawit sendiri saat ini anjlok.
Langkah yang ditempuh hamir 1.000 PUS dari jumlah penduduk Bagansinembah yang mencapai 120.000 jiwa atau 26.000 KK itu diharapkan juga diikuti petani sawit di wilayah lain di Riau. Dengan cara itu, papar Indrawarman secara tidak langsung akan mampu membantu perekonomian keluarga.
‘’Bayangkan saja, jika anggota keluarga setiap tahun bertambah, terjadi kehamilan, persalinan. Semua perlu biaya besar. Ini perlu jadi pertimbangan dan setiap keluarga perlu membuat perencanaan,’’ katanya di hadapan Camat Bagan Sinembah yang diwakili Kasi Kessos, Darsono SE, Pimpinan Puskesmas Bagan Batu dr Yosefat, kepala desa dan para kader Posyandu.
Bagi BKKBN Propinsi Riau sendiri paparnya, pelayanan KB Gratis yang dilaksanakan ini adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat, terutama bagi pasangan usia subur (PUS) baru. Karena kelembagaan KB di masing-masing kabupaten/kota sampai saat ini belum tersusun SOTK, kalaupun ada baru sebatas Perda.
Dipaparkannya, secara ilmiah penggunaan alat kontrasepsi terbukti mempunyai manfaat yang nyata bagi kesehatan ibu dan anak, kehidupan reproduksi keluarga. Dan lebih luas lagi kesejahteraan dan ketahanan keluarga. ‘’Dengan menggunakan kontrasepsi pasangan suami isteri dapat merencanakan kehamilan, terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan dan akhirnya mengurangi risiko kesakitan dan kematian karena hamil, persalinan dan nifas,’’ ungkap Indrawarman lagi.(ril)
0 komentar:
Post a Comment