KARIMUN (RP) - Kapal Feri Dumai Express 10 milik PT Lestari Indoma Bahari yang berangkat dari Sekupang, Batam tujuan Dumai, tenggelam. Bagian depan kapal ini pecah setelah dihantam gelombang diperkirakan setinggi 3-4 meter di Perairan Yu Kecil atau Takong Hiu di Kabupaten Karimun atau sekitar 8 mil dari Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
Kapal naas ini tenggelam Ahad (22/11), sekitar pukul 09.30 WIB, atau satu setengah jam perjalanan dari Batam. Lokasi tenggelamnya kapal, berada di 01. 12. 500 U dan 103. 20. 3.30 T.
Data korban, menurut Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) SAR Tanjungpinang, Budi Cahyadi , hingga pukul 20.30 WIB tercatat 30 orang penumpang ditemukan tewas.Data dari RSUD Tanjung Balai Karimun hingga pukul 18.30 WIB, korban tewas tercatat 28 orang. Sementara korban selamat yang telah berhasil dievakuasi berjumlah 248 orang. Sedangkan data dari Depertemen Kesehatan (Depkes) hingga pukul 21.30 WIB malam tadi, korban meninggal menjadi 29 orang. Menurut Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, Rustam S Pakaya korban, selamat 245 orang sementara 17 orang masih hilang. Total jumlah penumpang 278 orang.
Boru Tampubolon, salah seorang penumpang yang selamat kepada RPG menyebutkan, saat peristiwa pecahnya feri ini, dirinya duduk pada bagian bawah atau palka kapal. Saat itu, kata Boru Tampubolon, kapal tiba-tiba saja menjadi oleng setelah dihantam gelombang.
Akibatnya, penumpang yang semula duduk tenang di dalam kapal, menjadi panik. Mereka langsung berdiri. Bahkan ada yang menangis, berteriak dan mengucapkan kalimat mengucapkan pujian kepada Allah.
“Sebelum kapal pecah, terlebih dulu dilambung ombak dan akhirnya pecah pada bagian depan kapal dan air langsung masuk,” ujarnya yang masih terlihat trauma.
Melihat kejadian ini, dia berusaha menyelamatkan diri dengan mengambil life jacket dan memegangnya. Begitu juga dengan penumpang yang lain terlihat panik semuanya. Apalagi dengan hitungan menit air masuk ke dalam kapal pada bagian depan.
Melihat itu, penumpang yang berada di bagian depan kapal langsung berlarian ke belakang. Sebagian di antara mereka ada yang mengambil barang-barang dan life jacket (jaket pelampung) yang berada di bawah kursi dan bagian plafon kapal. Akibatnya, kapal menjadi bertambah oleng.
Dikatakan penumpang lain, sebelum kapal tenggelam, ABK kapal sempat memberikan petunjuk kepada penumpang, bahkan tiga buah sekoci pun sempat diturunkan untuk membantu penumpang. “Setelah dihantam gelombang, ada sekitar 15 menit, kapal mengapung sebelum akhirnya tenggelam ke dasar laut,” ujarnya.
Danlanal Tanjungbalai Karimun, Letkol Laut (P) Edwin secara terpisah kepada RPG menyebutkan, berdasarkan manifest jumlah penumpang yang ada di dalam feri Dumai Express 10 sebanyak 213 orang. Namun, berdasarkan keterangan dari nakhoda kapal, Johan Hutajulu yang selamat menyebutkan sebanyak 255 orang ditambah dengan 14 orang kru kapal.
“Pengakuan nakhoda kapal yang selamat menyebutkan, pada saat kapal pecah dihantam ombak terjadi sekitar pukul 09.28 WIB. Dan, tenggelam pukul 10.00 WIB. Jadi, lebih kurang setengah jam kapal tenggelam,” ujarnya. Sebelumnya, Nahkoda kapal juga sempat meminta bantuan kepada petugas Pelabuhan Tanjungbalai Karimun dan memberitahu posisi mereka. Saat itu, informasinya mereka berada kurang satu 1 mil menjelang Takong Hiu.
Mendapatkan informasi ini, petugas pelabuhan langsung memberikan bantuan. Kapal yang pertama diberangkatkan adalah kapal Ocean Indoma disusul kapal Baruna. Ketika itu, kedua kapal ini sedang merapat di ponton. “Kita langsung perintah kapal yang ada untuk berangkat dan memberikan bantuan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Cendra.
Setelah kapal ini berangkat, atau sekitar satu jam kemudian baru menyusul kapal Dumai Express 8 yang baru membawa penumpang dari Batam tujuan Tanjungbalai Karimun.
Bupati Karimun, Nurdin Basirun yang sudah berada di ponton pelabuhan domestik, langsung naik ke kapal tersebut berniat untuk turun serta mengevakuasi penumpang. Perjalanan menuju lokasi yang berjarak sekitar 8 mil ini cukup sulit, apalagi gelombang besar siap menghadang. Ketinggian diperkirakan mencapai 3-5 meter.
Akibatnya, Dumai Ekpres 5 pun harus memutar haluan menghindari gelombang. Melihat itu, Nurdin pun langsung mengambil alih mengendalikan kapal hingga sampai ke lokasi kejadian. Di sana sudah terlihat tiga kapal yang memberikan bantuan yakni milik Lanal Tanjungbalai, Baruna dan Ocean.
Tak hanya itu, satu sekoci bermuat penumpang yang selamat sedang coba dievakuasi oleh feri Baruna. Sekoci ini diikatkan menggunakan tali lalu ditarik mendekati kapal. Namun karena tingginya gelombang disertai angin kencang hingga pukul 12.10 WIB penumpang belum bisa dinaikkan ke atas kapal. Mereka baru bisa dievakuasi setelah kapal berukuran kecil milik PT Pelindo yang baru datang serta Lanal Tanjungbalai ikut membantu. Pasalnya, korban yang selamat tidak bisa naik ke atas kapal Baruna karena dihempas gelombang.
Begitu mereka berhasil dinaikkan ke atas Kapal Pelindo dan Lanal, penumpang yang selamat langsung dibawa ke pulau mercusuar Takong Hiu yang dijaga TNI AL, di sana juga ada Pos AL. Jaraknya tak terlalu jauh jauh dari lokasi kejadian. Seluruh penumpang diturunkan di sana.
Nurdin yang berada di atas kapal Dumai Express 5 langsung memanggil perahu nelayan yang berada di lokasi. Bersama lima orang anggota, mereka langsung menuju ke pulau tersebut. Setelah itu, sekitar 40 korban yang berhasil diselamatkan dinaikkan ke atas feri Baruna yang merapat ke dermaga Takong Hiu. Dan mereka langsung dibawa ke Tanjungbalai Karimun.
Menurut Rusdianto, seorang warga Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau yang ikut bersama Bupati Karimun dan Tim SAR melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban, sejumlah kapal tengker dan kapal-kapal nelayan sudah berupaya mencari korban. Sementara Kapal Dumai Expres 10 yang tenggelam tersebut belum ditemukan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun, Indra Munazir, dihubungi melalui selulernya mengaku dirinya sedang berada dalam kapal Dumai Expres 5 bersama Bupati Karimun ikut mengevakuasi korban yang terapung-apung di perairan Karimun. Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya dari tim SAR yang melakukan evakuasi, bahwa secara pasti korban yang selamat dan yang belum diketahui belum dapat dilaporkan karena tim SAR masih melakukan evakuasi dan pencarian.
Sementara itu, menurut Edwin, hingga malam tadi, jumlah penumpang yang berhasil selamat dan dievakuasi ke darat sebanyak 218 orang. “Sedangkan korban yang meninggal sampai dengan pukul 18.30 WIB sudah tercatat sebanyak 23 orang,” ungkap Edwin yang turun langsung melakukan evakuasi ke lokasi kejadian.
Selain dibantu oleh kapal feri, penumpang yang selamat juga dibantu oleh kapal nelayan yang kebetulan berada di sekitar perairan tersebut. Mereka yang selamat langsung dibawa ke Pelambung, Pasir Panjang oleh nelayan setempat. Jumlahnya mencapai sekitar 40 orang. Total kapal nelayan yang membawa penumpang selamat ke Pelambung, mencapai lima unit kapal.
Dikatakan Edwin, feri Dumai Express 10 yang berangkat dari Batam langsung Dumai tidak over kapasitas. Karena, berdasarkan data yang ada, kapasitas kapal yang tenggelam tersebut sebanyak 265 orang. Selain itu, alat keselamatan Dumai Expres 10 dapat berfungsi dengan baik. Seperti tiga unit life craft berhasil digunakan. Data sementara yang dihimpun RPG, sebagian besar korban yang tewas tenggelam adalah 9 orang wanita dewasa dan satu orang pria dewasa. Kemudian, seorang bayi perempuan serta dua orang yang masih anak-anak ikut menjadi korban. Sedangkan yang dirawat di RSUD sebanyak 13 orang.
Selebihnya, dievakuasi ke Lanal TBK dan kediaman dinas Bupati Karimun yang langsung dijadikan posko. Terlihat para pimpinan unsur Muspida ikut membantu korban yang terkena musibah.
Informasi yang dihimpun RPG, salah satu korban yang ikut tewas termasuk Bohin alias Boeng, Bos Feri Dumai Express yang berada di dalam Dumai Express 10. Dia ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB oleh kapal Feri Dumai Ekpres 19 yang turun membantu mencari korban.
Hal ini dibenarkan Bahtiar, selaku Plh Syahbandar Tanjungbalai Karimun ketika dikonfirmasi RPG. “Memang benar Boeng, pemilik Dumai Express ikut menjadi korban dan sudah dievakuasi oleh Feri Dumai Expres 19 yang ikut melakukan pencarian korban,” paparnya.
Selain Feri Dumai Expres 10 yang mengalami musibah, Feri Dumai Expres 15 dan Marina 10 yang dicarter penumpang dari Batam tujuan Moro untuk menghadiri perayaan Hari Khatina kandas terkena karang di perairan Pasai, Keban sekitar pukul 10.00 WIB.
Sekitar 500 orang penumpang dari kedua kapal dibantu oleh kapal pompong nelayan dan speed boat untuk dievakuasi ke darat. Sedangkan, kedua kapal feri berhasil lepas dari karang setelah menunggu air laut pasang. Kedua kapal tidak melanjutkan perjalanan, melainkan pulang kembali ke Batam.
Kakanpel: Semua Kapal Laik Layar
Hingga pukul 17.00 WIB kemarin, pelayaran kapal domestik dari Batam ke sejumlah daerah tetap normal dan mendapat izin syahbandar di Pelabuhan Sekupang. Padahal Direktorat Perhubungan Laut melalui Kantor Pelabuhan Batam resmi menutup jadwal pelayaran dari Batam ke daerah lain.
Beberapa agen pelayaran domestik yang dihubungi RPG mengakui kapal-kapal mereka tetap berlayar walau jadwalnya mengalami penundaan beberapa jam pasca insiden tenggelamnya tiga kapal domestik Ahad (22/11). “Kami belum tahu atau mendapatkan surat pemberitahuan penutupan pelayaran itu,’ kata seorang staf salah satu kapal domestik di Pelabuhan Sekupang kemarin.
Masih kata wanita yang enggan menyebutkan namanya itu, pelayaran ke Tanjungbalai Karimun dengan jasa pelayaran kapal mereka akan tetap berlangsung karena semua penumpang telah mengantongi tiket dan siap diberangkatkan sekitar pukul 17.00 WIB.
Padahal, Kepala Kantor Pelabuhan Batam Rocky Achmad telah menegaskan sejak terjadinya musibah kecelakaan tiga kapal domestik itu, Ditjen Perhubungan Laut telah memerintahkan tutupnya pelayaran domestik dari Batam ke daerah lain hingga batas waktu yang tidak ditentukan menunggu keputusan dari Dirjen Hubla.
“Mulai hari ini pelayaran ditutup. Waktu kapan dibuka lagi biar Dirjen yang menjawabnya, pelayaran kembali dibuka tergantung kondisi cuaca,” ujar Rocky Achmad di Pelabuhan Sekupang, Ahad (22/11) sore. Ketika ditanya penyebab kecelakaan tiga kapal naas itu, Rocky mengaku belum mengetahui pastinya dengan alasan masih diselidiki. Ia juga menegaskan, tiga kapal yang celaka itu masih laik layar dengan kapasitas penumpang normal yakni tidak adanya over kapasitas. “Semua kapal sudah diperiksa dan laik layar kok,” ujarnya.
Gubri Turut Berduka
Musibah ini juga memantik keprihatinan dari Pemerintah Provinsi Riau. Bahkan Pemprov beserta aparat terkait akan melakukan koordinasi secepat mungkin dalam hal penanggulangan masalah ini. “Kita sangat berduka atas peristiwa ini,’’ kata Gubernur Riau HM Rusli Zainal, malam tadi.
Ditanya berapa jumlah warga Riau yang terkena musibah, Rusli Zainal belum bisa menjelaskan. Karena saat ini pihaknya masih menunggu hasil laporan. “Kita belum tahu berapa jumlah warga Riau yang terkena musibah. Yang jelas kita turut berduka atas peristiwa ini,’’ ujarnya.
Polda Riau Turunkan Tim SAR
Dari Pekanbaru dilaporkan, meskipun tempat kejadian perkara berada di wilayah hukum Polda Kepulauan Riau, namun Polda Riau turut memberikan bantuan. Riau mengirimkan tim SAR untuk memperkuat dan memaksimalkan upaya yang dilakukan tim dari Kepulauan Riau.
Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Ajdie Rustam Ramdja melalui Plh Kabid Humas AKP Aprizal mengatakan, Polda Riau merasa sangat prihatin dengan kecelakaan ini. Untuk menghindari kecelakaan lain, Polda Riau mengimbau kepada para pengguna jalur perairan untuk lebih berhati-hati dalam melaut. Mengingat saat ini gelombang laut sangat tinggi, hingga mencapai dua meter.
Tidak hanya bagi para nelayan, Polda Riau juga mengimbau kepada kapal pelayaran angkutan penumpang untuk mewaspadai bahaya gelombang di perairan Riau sekarang ini. ‘’Kita minta baik kepada para nelayan maupun kapal angkutan penumpang untuk lebih berhati-hati,’’ ungkap Aprizal. ‘’Kepada keluarga korban yang ditimpa musibah, kami dari Polda Riau turut berbelasungkawa atas musibah tenggelamnya kapal Dumai Expres 10 ini,’’ katanya.(san/bni/d/rpg/lim/new/kaf/fia
berita ini dimuat di Riau Pos edisi Senin 23-11-2009
0 komentar:
Post a Comment