PELAKSANA Harian (Plh) Kepala BKKBN Riau Moh Isnaeni menyatakan sebenarnya tujuan program Keluarga Berencana (KB) yang dilaksanakan sejak era 1980-an itu dalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bukan untuk pejabat BKKBn dan bukan untuk pemerintah pusat. ‘’Makanya perlu dukungan serius dari pemerintah daerah untuk menggalakkan kembali program KB ini,’’ kata saat membuka Orientasi KB Pria bagi Pengelola dan pelaksana Program KB kabupaten/kota se-Riau, di Pekanbaru, kemarin.
Menurut Isnaeni, sejak pelimpahan sebagian kewenangan pemerintah pusat ke daerah, khususnya kelembagaan BKKBN, rohKB di daerah semakin berkurang. Bahkan jangankan program, kelembagaan yang selama ini ada hingga ke tingkat desa/kelurahan nyaris hilang. Akibatnya, secara perlahan pula, pertumbuhan penduduk yang selama ini bisa teratasi kini, seakan tidak terkendali. ‘’Ini nampak dari tingginya angka pertumbuhan penduduk dan tingginya angka kelahiran anak. Saat ini saja laju pertumbuhan penduduk Riau berada di atas rata-rata nasional, yakni 4,35 persen,’’ katanya.
Kondisi ini paparnya tidak bisa dibiarkan. Karena akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat banyak erutama dari kalangan keluarga miskin. Kalau suatu keluarga miskin memiliki anggota keluarga yang banyak, jelas akan berpengaruh pada upaya pemenuhan hak-hak hidup anggota keluarga seperti upaya mendapatkan pendidikan layak, akses kesehatan, lapangan pekerjaa dan sebagainya. ‘’Jika ini tidak teratasi, maka akan menjadi beban bagi pemerintahan di masa mendatang. Makanya harus dimulai upaya-upaya menekan laju pertumbuhan penduduk termasuk angka kelahiran,’’ katanya.
Salah satu caranya, papar Isnaeni aalah dengan keikutsertaan pria ber-KB. Selama iniyang ikut ber-KB adalah kaum ibu dengan berbagai alat kontrasepsi. Sementara kaum pria kurang. Makanya perlu upaya-upaya dini untuk keikutsertaan pria ber-KB. Diharapkan para peserta orientasi dan pengelola KB di daerah bisa meindaklanjutinya nanti,’ harap Isnaeni lagi.(ril)
0 komentar:
Post a Comment