Melihat Usaha Pembibitan Buah-buahan di Tambang
Laporan Yasril, Tambang
MESKI banyak petani yang beralih ke tanaman sawit, ternyata tidak sedikit yang mencari tanaman alternative yang juga memiliki prospek cerah seperti buah-buahan. Bahkan diantara puluhan jenis buah-buahan, durian montong cukup diminati, sementara permintaan pasar terhadap buah jeruk pun kian meningkat.
‘’Faktor pendukung tingginya permintaan terhadap jeruk, karena selain harga jual di pasaran meningkat, stok jeruk di petani saat ini menipis. Karena banyak petani yang beralih ke sawit. Sehingga petani pun kembali melirik tanaman sawit,’’ kata Muhammad Bibit, salah seorang petani sekaligus pengusaha pembibitan Tani Indah, Kecamatan Tambang, Kampar.
Menurutnya, di saat musim seperti sekarang, durian montong yang merupakan perpaduan durian local dan durian asal Thailand sangat diminati warga. Bahkan bibitnya pun banyak dibeli warga. Buah durian montong ini paparnya selain enak dan dagingnya tebal, jika jatuh dan lama terletak tidak cepat terbuka.
‘’Peminat bibit durian montong ini tidak hanya para petani local, tapi juga dari luar kampar, bahkan juga dari luar Riau, seperti dari Aceh, Sumut, Sumbar dan lainnya. Baru-baru inisekitar 5.000 bibit durian montong asal Tambang yang kami usahakan dibawa ke Aceh ,’’ kata M Bibit.
Tentang harga bibit durian montong, M Bibit mengatakan beragam, Ini selain tergantung usia bibit itu sendiri, juga jumlah yang dibeli. Artinya kalau membeli dalam partai besar akan lebih murah dibanding satu atau dua. Begitu juga kematangan bibitnya, yang lama dan siap tanam akan lebih tinggi dibandung yang baru disemai. ‘’tapi rata-rata bibit yang ada saat ini sudah berusia enam hingga tujuh bulan. Yang siap tanam. Sehingga pada usia lima atau enam tahun paling lambat pemilik pohon bias menikmati hailnya,’ tuturnya.
Jeruk
M Bibit juga menjelaskan bahwa selama ini buah jeruk dari Tambang menjadi primadona di Riau. Namun sejak sawit dianggap menjanjikan, banyak petani yang beralih ke tanaman sawit. Padahal pohon sawit pada dasarnya tidak bagus untuk kesuburan tanah.
Karena makin berkurangnya minat petani menanam jeruk, produksinya pun kian merosot. Ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Tambang, Kabupaten kampar saja, tapi juga seluruh Riau, bahkan juga di provinsi tetangga. Sementara itu permintaan pasar terhadap buah jeruk tetap tinggi, baik di pasar tradisional maupun di pasar-pasa buah di kota-kota.
Untuk memenuhi permintaan pasar itu, tidak jarang jeruk harus didatangkan dari daerah lain, seperti Berastagi, Sumut dan lainnya. Akibatnya harga jual jeruk itu pun cukup menjanjikan. ‘’Makanya sekarang banyak petani kembali melirik tanaman jeruk. Dan ini bisa dilihat di beberapa wilayah di Kecamatan Tambang ini,’’ ujarnya lagi.
Harga jual bibit jeruk yang dia usahakan M Bibit menyatakan berpariasi. Namun lebih murah dibanding durian montong. ‘’Ya, berkisar antara Rp4.000 hingga Rp6.000 per batang. Kalau membeli dalam partai besar, tentu harganya juga akab lebih murah.’
Saat ini saja sedikitnya tersedia lebih 30.000 bibit dari puluhan jenis tanaman buah-buahan dan tanman keras yang ia sediaknya. Selain itu katanya juga ada yang dalam tahap karantina.***
0 komentar:
Post a Comment