Proyek Injeksi Uap Terbesar di Dunia
MENTERI ESDM Purnomo Yusgiantoro Rabu (26/11) hari ini- dijadwalkan akan meresmikan produksi minyak pertama dari Area 12 proyek NDD (North Duri Development atau Pengembangan Lapangan Duri Utara), PT Chevron pacific Indonesia (CPI).
Acara ini juga akan dihadiri oleh Dirjen Migas Evita Legowo, Kepala BP Migas R Priyono serta pejabat ESDM dan BPMigas lainnya.
Sebelum ke Duri, Selasa (25/11) kemarin rombongan Menteri ESDM terlebih dahulu melawat ke Pertamina Dumai, operasi PT Bumi Siak Pusako di Zamrud serta mengikuti rapat kerja di CPI Rumbai.
Demikian disampaikan Manager Comunications and Media Relations CPI, Hanafi Kadir melalui CMR CPI Tiva Permata kepada Dumai Pos (Riau Pos Grup), Selasa (25/11) kemarin.
Dijelaskan Tiva Permata, lapangan minyak Duri merupakan lokasi penerapan proyek injeksi uap terbesar di dunia. Lapangan minyak dengan luas 18 km x 8 km ini ditemukan pada tahun 1941 dan mulai beroperasi pada tahun 1958.
Sebelum penerapan teknologi injeksi uap, hasil minyak bumi dari Lapangan Duri pernah mencapai puncaknya pada tahun 1965 dengan produksi 65.000 barrel per hari. Sejak itu produksi minyak menurun terus dengan laju 13 persen per tahun. Setelah melakukan uji coba yang sukses, CPI akhirnya memutuskan untuk menggunakan teknologi injeksi uap yang diusung dari salah satu lapangan minyak Chevron di California.
Penerapannya ke seluruh lapangan Duri secara dramatis meningkatkan produksi minyak Duri, mengantarkannya ke puncak produksi sebesar 300.000 ribu barel per hari pada tahun 1994. Proyek ini membuktikan bagaimana teknologi, keunggulan operasi, dan pengelolaan sumberdaya yang tepat secara positif mengubah masa depan lapangan minyak yang sudah menurun produksinya.
Setahun kemudian, proyek DSF yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1990 ini mencatat produksi kumulatif 1 miliar barrel. Dua tahun lalu DSF kembali mencatat sejarah dengan produksi kumulatif 2 miliar barel minyak.
Proyek NDD yang merupakan pengembangan lanjutan dari Lapangan Duri ini diharapkan dapat memacu kembali produksi minyak Lapangan Duri seperti yang diharapkan bersama oleh Pemerintah, industri migas dan masyarakat Indonesia. PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) merupakan perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BPMIGAS yang bekerja di 3 wilayah produksi di Provinsi Riau, Sumatera.
CPI dimiliki oleh perusahaan energi kelas dunia, Chevron Corporation, dan merupakan penghasil minyak terbesar di Indonesia, dengan jumlah produksi sekitar 400.000 barrel per hari. ‘’Proyek NDD yang merupakan bagian DSF ini merupakan usaha Chevron untuk menekan laju penurunan produksi dari lapangan Duri. Hal ini sangat sejalan dengan usaha pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi minyaknya,’’ ujar Tiva. (usa/riau pos grup)
0 komentar:
Post a Comment