UNTUK mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat Riau ke arah yang lebih baik, harus dimulai dengan program keluarga berencana (KB). ‘’Makanya, semua rakyat Riau, baik yang ada di pedesaan maupun perkotan perlu ber-KB,’’ kata Drs Freddy Aritonang MM dari Deriktorat
Advokasi KIE BKKBN Pusat,
Program KB yang saat ini dilaksanakan oleh BKKBN dan Badan pemberdayaan Perempuan dan KB itu bukan dalam arti sempit yang hanya bicara soal alat kontrasepsi, tapi lebih pada itu, yakni berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan keluarga berkualitas. ‘’Sebab, bangsa yang kuat dan berkualitas dimulai dari tingkat keluarga,’’ ungkapnya kepada wartawan di hadapan Kepala BKKBN Riau Drs Ari Goedadi dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Riau, Elma Yusniarti.
Riau sendiri yang merupakan salah satu daerah kaya, ternyata penghipan rakyatnya masih perlu perhatian. Salah satu penyebabnya, masih ditemukan berbagai persoalan kependudukan di daerah ini. Seperti tingginya pertumbuhan pertumbuhan yang tinggi dan kurang diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai, kurangnya akses kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Persoalan-persoalan tersebut papar Kepala BKKBN Riau Drs Ary Goedadi akan menjadi perhatian serius dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN dan Rapat Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan KB yang akan gelar pagi ini, Rabu (11/3).
Pembahasan itu sendiri kata Ary Goedadi tidak anya menyangkut program yang akan dilaksanakan, tapi juga evaluasi program yang telah berjalan, termasuk kesiapan persil di lapangan untuk tahun 2009 ini. ‘’Intinya kita ingin mengangkat derajat hidup masyarakat Riau. Di mana melalui KB inilah kita harapkan masyarakat Riau akan menuju sejahtera,’’ kata Ari lagi.
Pada kesempatan itu juga akan ada launching logo BKKBN dan program dengan paradigma baru. Di mana pada logo yang dikeluarkan pada Rakernas ini mengambarkan bahwa melalui KB masyarakat akan menjadi sejahtera.
Dalam pada itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Riau, Elma Yusniarti mengaku rapat koordinasi itu penting. Selain untuk menyamakan persepsi juga untuk mencari jalan terbaik dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.
‘’Sebab, berdasarkan data dan fakta yang ada pada kami, ternyata kesadaran masyarakat untuk menyampaikan persoalan rumah tangga, baik masalah KDRT maupun lainnya cukup besar,’’ katanya lagi.***
0 komentar:
Post a Comment