SAUDARA KU DI MANA PUN BERADA, SEIRING DATANGNYA 1 RAMADHAN 1433 H, MARILAH KITA SALING MEMBERSIHKAN DIRI, KEPADA ALLAH SWT KITA BERTAUBAT SESAMA MANUSIA KITA SALING BERMAAF-MAAFAN. MARI KITA PERBAIKI HUBUNGAN SILATURAHIM SESAMA UMAT, TERUTAMA PADA ORANG TUA, SUAMI ISTRI, SESAMA SAUDARA SEDARAH SERTA DENGAN KAUM KERABAT, JIRAN TETANGGA. SEMOGA DENGAN CARA DEMIKIAN, KITA BISA MENJALANI IBADAH PUASA DENGAN TENANG DAN MENDAPATKAN PAHALA YANG SETIMPAL DI SISI aLLAH SWT. UNTUK ITU, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN KELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA, MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SAUDARA KU, SESUNGGUHNYA BERHAJI MERUPAKAN SALAH SATU RUKUN ISLAM, YANG UNTUK MENJALANKANNYA KITA HARUS MEMILIKI TRESHOLD (NILAI AMBANG BATAS), KELAYAKAN, BAIK JASMANI, ROHANI MAUPUN MATERI. MAKANYA KALAU SUDAH SIAP, SEGERAKANLAH!!

Tuesday 25 November 2008

Guru, Sang Embun Penyejuk

. Tuesday 25 November 2008


Hari ini 25 November 2008 bertepatan dengan peringatan hari guru dan PGRI.
Selamat guru ku.


Semoga selalu jadi embun penyejuk dalam kehausan.
Kami, dan juga kita semua para tunas-tunas bangsa tengah haus akan ilmu pengetahuan, harus dengan didikan nilai-nilai luhur mu.
Berikanlah kami setetes embun untuk membuka hati ini
Kami tengah berada dalam kegelapan, masih gelap dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kini engkau harapan kami, engkau bagai pelita dalam kegelapan

Namun demikian, engkau para guru ku, jaga jugalah martabat mu.
Jangan karena nila setitik rusak susu se belanga.
Betapa banyaknya oknum-oknum guru saat ini yang mungkin lupa akan tugas dan fungsinya sebagai penadidik.
Jangankan mendidik, malah memberi contoh tercela bagi anak didiknya sendiri.
Ada yang berbuat cabul, ada yang main tembak, ada yang main pukul dan banyak lagi.
Sungguh tidaklah terpuji prilaku seperti ini.
Dan,.. jangan karena nila setitik, rusak susu se belanga.
Sekali lagi mari kita bersama menjaga martabat guru.
Bukankah kata Bung Karno semua kita ini juga guru.
Presiden guru bagi muridnya, penulis guru bagi pembaca karya tulisnya.
Orang tua di rumah guru bagi anak-anaknya.

Begitu juga saya yang jebolan IKIP Padang, meski berkarya di jurnalistik, tapi tetap jadi guru, bagi pembaca media. Begitu juga dengan keluarga-keluarga saya yang juga berasal dari keluarga guru, istri dan ibu mertua juga seorang guru.
Marilah kembali kita renungkan bait demi baik lirik lagu Himne Guru karya Sartono, seorang guru. Himne guru ini saya copy dari blognya Lambertus L. Hurek di Surabaya.
Sekali lagi selamat hari guru. ***

1 komentar:

Anonymous said...

Hidup Guru!!!

YASRIL RIAU Desain ByHendrawan and Support by Ridwan CCMD. All Right Seserved

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com