SAUDARA KU DI MANA PUN BERADA, SEIRING DATANGNYA 1 RAMADHAN 1433 H, MARILAH KITA SALING MEMBERSIHKAN DIRI, KEPADA ALLAH SWT KITA BERTAUBAT SESAMA MANUSIA KITA SALING BERMAAF-MAAFAN. MARI KITA PERBAIKI HUBUNGAN SILATURAHIM SESAMA UMAT, TERUTAMA PADA ORANG TUA, SUAMI ISTRI, SESAMA SAUDARA SEDARAH SERTA DENGAN KAUM KERABAT, JIRAN TETANGGA. SEMOGA DENGAN CARA DEMIKIAN, KITA BISA MENJALANI IBADAH PUASA DENGAN TENANG DAN MENDAPATKAN PAHALA YANG SETIMPAL DI SISI aLLAH SWT. UNTUK ITU, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN KELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA, MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SAUDARA KU, SESUNGGUHNYA BERHAJI MERUPAKAN SALAH SATU RUKUN ISLAM, YANG UNTUK MENJALANKANNYA KITA HARUS MEMILIKI TRESHOLD (NILAI AMBANG BATAS), KELAYAKAN, BAIK JASMANI, ROHANI MAUPUN MATERI. MAKANYA KALAU SUDAH SIAP, SEGERAKANLAH!!

Sunday 23 November 2008

Petugas Perairan Indonesia Tangkap Kapal Berbendera Malaysia

. Sunday 23 November 2008

DUA kapal nelayan berbendera Malaysia dengan 10 anak buah kapal berkebangsaan Myanmar ditangkap petugas Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) sektor wilayah barat dalam operasi Gurita VI, sabtu (22/11/2008).


Kedua kapal dengan dua nahkoda berkebangsaan Malaysia itu ditangkap saat menangkap ikan di dua lokasi berbeda di perairan Provinsi Riau, Indonesia. Di dalam kapal juga ditemukan berton-ton ikan hasil tangkpan.

Komandan sektor wilayah barat, Bakorkamla, Letkol Roni Saleh didampingi Kapten kapal pengawas Hiu 10, Martin, kepada wartawan, termasuk wartawan Riau Pos menjelaskan kronologis penangkapan. Sabtu (22/11) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB, kapal pengawas Hiu 10 mulai bergerak dengan kecepatan sedang dari perairan Dumai menuju perairan Selat Melaka, agar tidak dicurigai oleh kapal-kapal yang menjaring.

Ternyata pergerakan itu cukup efektif, sekitar pukul 08.00 WIB, radar kapal pengawas Hiu 10 dari jarak 20 mil berhasil mendeteksi keberadaan kapal asing tersebut dan terus mendekatinya. Setelah dipastikan dengan mengguna teropong bahwa kapal yang terdeteksi itu adalah kapal asing, kapal pengawas Hiu 10 mulai meningkatkan kecepatan kapal.

“Kami berhasil menghadang dan menahan kapal KM PKFB 1168 beserta awaknya diposisi 9 Mil dari pulau Tokong Simbang atau 14 Mil dari Pulau Jemur, Rohil. Kapal ini baru naik jaring dan mendapat ikan sebanyak 100Kg,’’ jelas Roni Saleh.

Kemudian kapal pengawas Hiu 10, langsung bergerak mengejar kapal yang lainnya. Aksi kejar-kejaranpun terjadi, petugas baru berhasil menangkap kapal KM. SLFA 4830, pada pukul 10.15 Wib dibatas Zona Econoic Exlusive. “Kapal yang kedua sudah bergerak kerah keluar, berada dilandas kontinen. Mereka sudah berhasil menjaring ikan sekitar 5 ton” tambahnya

Selain memasuki wilayah negara lain secara tidak sah, 12 orang nelayan itu melanggar peraturan berkenaan perikanan di Indonesia. “Mereka melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau (trowl) yang bisa merusak habitat dilaut”katanya.

Di sampaikan Roni, kedua unit kapal ikan asing tersebut digiring kepelabuhan TPI Dumai, Minggu (23/11) dini hari. Seluruh awak kapal masih kita tahan untuk diproses lebih lanjut oleh instansi yang berwenang.(*2/riau pos/ril)

0 komentar:

YASRIL RIAU Desain ByHendrawan and Support by Ridwan CCMD. All Right Seserved

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com