SAUDARA KU DI MANA PUN BERADA, SEIRING DATANGNYA 1 RAMADHAN 1433 H, MARILAH KITA SALING MEMBERSIHKAN DIRI, KEPADA ALLAH SWT KITA BERTAUBAT SESAMA MANUSIA KITA SALING BERMAAF-MAAFAN. MARI KITA PERBAIKI HUBUNGAN SILATURAHIM SESAMA UMAT, TERUTAMA PADA ORANG TUA, SUAMI ISTRI, SESAMA SAUDARA SEDARAH SERTA DENGAN KAUM KERABAT, JIRAN TETANGGA. SEMOGA DENGAN CARA DEMIKIAN, KITA BISA MENJALANI IBADAH PUASA DENGAN TENANG DAN MENDAPATKAN PAHALA YANG SETIMPAL DI SISI aLLAH SWT. UNTUK ITU, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN KELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA, MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SAUDARA KU, SESUNGGUHNYA BERHAJI MERUPAKAN SALAH SATU RUKUN ISLAM, YANG UNTUK MENJALANKANNYA KITA HARUS MEMILIKI TRESHOLD (NILAI AMBANG BATAS), KELAYAKAN, BAIK JASMANI, ROHANI MAUPUN MATERI. MAKANYA KALAU SUDAH SIAP, SEGERAKANLAH!!

Monday 1 December 2008

Gerakan Sejuta Melayu (Genta Melayu)

. Monday 1 December 2008

(Bagian pertama dari dua tulisan)
Oleh Rida K Liamsi
Dasar Pemikiran
DI RIAU sampai saat ini jumlah masyarakat miskin masih cukup besar, masih sekitar 32 persen dan sebagian besar yang berada di bawah garis kemiskinan itu adalah masyarakat Melayu, diperkirakan 60 persen dari total masyarakat miskin tersebut.

Selain kemiskinan struktural, geografis, dan kwalitas SDM, juga kemiskinan terhadap akses ekonomi, baik produksi, pasar maupun finansial. Sehingga sangat sulit untuk mengembangkan berbagai sektor kehidupan lain, termasuk pendidikan dan kebudayaan yang menjadi prasarat utama untuk mengatasi masalah kemiskinan itu. Secara historis masyarakat Melayu Riau adalah tuan di negeri ini, namun dalam banyak asfek mereka terpinggirkan, karena lemah dalam bargaining power, terutama dalam bidang ekonomi.

Era otonomi sebenarnya telah memberi masyarakat Melayu Riau kesempatan membangun kekuatan terutama dalam bidang sosial politik dan pemerintahan dan ini merupakan modal utama untuk membangun sinergi ke depan yang lebih baik, karena hampir semua elit politik dan pemerintahan di Riau dikuasai oleh para tokoh Melayu Riau. Mereka adalah para pembuat keputusan strategis yang bisa memutih dan menghitamkan masyarakat Melayu.

Karena itulah era otonomi ini seharusnya dapat didayagunakan secara maksimal agar semua peluang yang ada, khususnya di bidang ekonomi, dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat Melayu Riau, baik dalam upaya membangun semangat kewirausahaan, maupun membangun komunitas bisnis yang tangguh. Karena secara historis, masyarakat Melayu adalah masyarakat perdagangan dan Riau pernah menjadi salah satu pusat perdagangan penting di kawasan ini.

Namun, pemberdayaan itu hanya dapat dilakukan secara maksimal apabila mereka dapat memperoleh cara dan kekuatan yang mendekatkan mereka pada penguasaan terhadap aset-aset ekonomi strategis secara bertahap, terencana dan berkelanjutan, melalui institusi ekonomi yang andal dan professional, untuk membangun masa depan masyarakat Melayu Riau yang lebih kuat dan tangguh, serta mampu bersaing. Ini adalah visi dan misi ideal yang harus terujud dan menjadi tanggung jawab bersama masyarakat Melayu Riau.

Untuk mewujudkan visi dan misi ideal ini, perlulah dilakukan upaya menghimpun dan membangkitkan semangat masyarakat Melayu Riau yang ada dan mendayagunakan semua potensi yang ada ke dalam satu strategi pemberdayaan ekonomi yang lentur dan dapat bersinergi dengan kekuatan ekonomi masyarakat Melayu serantau lainnya yang sudah maju dan kukuh, seperti masyarakat Melayu Malaysia dan lainnya, untuk membangun kekuatan ekonomi bersama, minimal di kawasan ASEAN ini, sebagaimana diamanatkan Visi Riau 2020. Harus ada kemauan politik yang memberi porsi yang adil kepada mereka dalam akses kepada potensi dan peluang ekonomi yang ada, sepertti kebijakan pemerintah Malaysia yang memberi 30 persen porsi ekonomi dan keuangan serta peluang lainnya kepada masyarakat Melayu disana sebagai ujud pengakuan akan hak dan keistimewaan mereka sebagai penduduk asal negeri itu.

Gebu Minang (Gerakan Seribu Minang) adalah model yang patut dicontoh dalam upaya menggerakkan semangat dan menyinergikan potensi masyarakat suatu kaum/ etnik dan masyarakat Melayu Riau dapat mengambil model ini sebagai inspirasi dengan memodifikasi dan merevitalisasi semangat budaya Melayu ke dalam sebuah gerakan yang berteraskan gerakan ekonomi. Gebu Minang itu ternyata telah menjadi konsep dan strategi pemberdayan ekonomi masyarakat cukup andal, terutama dalam membangun dan membangkitkan solidaritas masyarakat untuk memerangi kemiskinan.

Dengan semangat yang berbeda dan obsesi yang lebih fokus, masyarakat Melayu di Riau dapat meujudkan gerakan yang sama, yang dapat dinamakan Gerakan Sejuta Melayu (Genta Melayu), yaitu sebuah gerakan yang berupaya menyatukan semua potensi dan kekuatan orang Melayu Riau, untuk bersama-sama membangun sebuah kekuatan ekonomi, bagi membangun hari depan masyarakat Melayu yang lebih baik.

Berbagai wacana untuk memajukan masyarakat Melayu Riau ini memang sudah pernah diketengahkan. Saat ini yang diperlukan adalah implementasi, actions dari semua wacana itu, maka Genta Melayu ini, adalah sebuah action, sebuah langkah nyata, dan diujudkan dengan niat, inilah saatnya, inilah momentumnya. Saat ini, menyebut kata Melayu, menggunakan icon Melayu sebagai semangat, dan mengusung Melayu sebagai konsep dan bahkan kehendak agar Melayu menjadi sebuah kekuatan dan komunitas sah di negeri ini, bukan lagi sebuah kejahatan yang harus ditakuti, atau dihukum.

Visi Misi dan Esensi Gerakan
Genta Melayu atau Gerakan Sejuta Melayu ini adalah gerakan ekonomi untuk menghimpun dan menyatukan potensi masyarakat Melayu untuk membangun satu kebersaman, khususnya di bidang ekonomi, dimana hasil dari sinergi tersebut akan diujudkan dalam suatu institusi bisnis, yang dikelola secara profesional, dengan misi: Dengan kekuatan ekonomi, membangun masyarakat Melayu yang lebih maju dan tangguh.

Dengan visi dan misi yang demikian itu, maka Genta Melayu adalah simbol dari keinginan dan semangat masyarakat Melayu Riau untuk secara bersama membangun kekuatan ekonomi yang dimiliki masyarakat Melayu, agar dapat digunakan secara maksimal. Dengan demikian pengertian Genta Melayu itu dapat berarti:

Pertama, gerakan sejuta orang Melayu yang akan menghimpun potensi baik dana maupun SDM untuk mendirikan sebuah institusi bisnis yang kelak akan menjadi payung dalam membangun dan mengembangkan kemampuan ekonomi orang-orang Melayu Riau, baik dalam bentuk holding company atau sebuah incorporated.

Kedua, gerakan sejuta Melayu itu juga berarti gerakan yang coba mengajak setiap orang Melayu yang mampu untuk menginvestasikan minimal Rp1.000.000 dana mereka untuk menjadi modal bagi mendirikan sebuah institusi bisnis yang kelak akan menjadi holding bagi memayungi usaha-usaha yang dikembangkannya untuk membangun kekuatan ekonomi masyarakat Melayu Riau.

Ketiga, gerakan sejuta Melayu itu dapat juga berarti tiap orang Melayu, khususnya Melayu Riau dapat menginvestasikan dananya seberapapun, yang akan dihimpun dalam satuan-satuan unit modal, sehingga akan menjadi modal bagi mendirikan sebuah institusi bisnis yang akan menggerakkan potensi dan peluang yang dimiliki, bagi memberdayakan masyarakat Melayu di masa depan.

Dengan niat yang demikian itu, dengan visi dan misi ideal seperti itulah, Genta Melayu itu dimulai, dan akan diupayakan menjadi salah satu langkah strategis bagi memperbaiki dan memberdayakan masyarakat Melayu yang ada, khususnya di Riau dan sekitarnya.***

Rida K Liamsi,
sastrawan
dan pengusaha.

1 komentar:

sunardipw said...

Semoga berhasil Pak.

- dari seseorang yang ngedesain backdrop dibelakang Pak Rida -

:) :) Salam kenal Pak.

YASRIL RIAU Desain ByHendrawan and Support by Ridwan CCMD. All Right Seserved

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com