Banyak Remaja yang Tak Paham Kesehatan Reproduksi
Oleh Yasril
.jpg)
TERNYATA banyak generasi muda atau remaja di Republik Indonesia (RI) ini yang tidak paham tentang kesehatan alat reproduksi yang mereka miliki. Baik kalangan laki-laki maupun remaja wanita. Akibatnya, tidak sedikit anak muda yang salah haluan dan mengabaikan kesehatan diri.
Padahal, kata Deputi KB KR Pusat Dr HM Basir Palu SPA MHA, persoalan kesehatan reproduksi remaja ini bukan lagi hal yang tabu dan jangan lagi dianggap tabu, terutama di saat derasnya arus informasi teknologi yang belum tentu baik.
‘’Makanya peran serta masyarakat, baik dari unsur keluarga maupun tokoh masyarakat, sebagai agen informasi yang baik bagi remaja untuk mengetahui arti penting pemeliharaan alat reproduksi itu,’’ kata Deputi KB KR Pusat Dr HM Basir Palu SPA MHA saat peresmian Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) STMIK-AMIK Dumai di Dumai, Selasa (12/8/2008). Pada saat itu, secara resmi juga dikukuhkan Ketua Pokja PIK-KRR Provinsi Riau Drs H Zailani Arifsyah dikampus Jalan Utama Karya Bukit Batrem.
Menurut Basir Palu, partisipasi masyarakat luas justru menjadi motivasi dalam mengenali dini permasalahan yang dihadapi kalangan remaja. Terutama dunia kampus, banyak persoalan yang seharusnya memerlukan konsultasi atau pemecahan masalah yang memerlukan jalan keluar dan kondisi ini diperlukan pengelola pusat informasi.
‘’Saya kira tidak semua remaja pastinya mengetahui persis tentang kesehatan reproduksi remaja lantaran kurangnya pengetahuan tentang ini mengakibatkan banyaknya anak muda yang salah haluan. Ya, semakin moderninasi zaman langkah pembentukan PIK-KRR dikampus juga sebagai solusi guna membantu kawula muda khususnya mahasiswa mengatasi masalah yang dihadapinya,’’ kata Basir Palu lagi.
Sedangkan Wakil Walikota Dumai dr H Sunaryo menyambut positif PIK-KRR dengan memperhatikan berbagai kondisi terkait permasalahan remaja yang sering terjerumus kedalam pergaulan bebas. ‘’Saya berharap remaja dapat lebih mengerti serta mendalami permasalahan reproduksi dan seks. Minimnya informasi serta pengetahuan membuat remaja banyak mengalami kehancuran masa depan seperti pemakaian narkoba atau seks pra nikah,’’ kata Sunaryo.***
Oleh Yasril
.jpg)
TERNYATA banyak generasi muda atau remaja di Republik Indonesia (RI) ini yang tidak paham tentang kesehatan alat reproduksi yang mereka miliki. Baik kalangan laki-laki maupun remaja wanita. Akibatnya, tidak sedikit anak muda yang salah haluan dan mengabaikan kesehatan diri.
Padahal, kata Deputi KB KR Pusat Dr HM Basir Palu SPA MHA, persoalan kesehatan reproduksi remaja ini bukan lagi hal yang tabu dan jangan lagi dianggap tabu, terutama di saat derasnya arus informasi teknologi yang belum tentu baik.
‘’Makanya peran serta masyarakat, baik dari unsur keluarga maupun tokoh masyarakat, sebagai agen informasi yang baik bagi remaja untuk mengetahui arti penting pemeliharaan alat reproduksi itu,’’ kata Deputi KB KR Pusat Dr HM Basir Palu SPA MHA saat peresmian Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) STMIK-AMIK Dumai di Dumai, Selasa (12/8/2008). Pada saat itu, secara resmi juga dikukuhkan Ketua Pokja PIK-KRR Provinsi Riau Drs H Zailani Arifsyah dikampus Jalan Utama Karya Bukit Batrem.
Menurut Basir Palu, partisipasi masyarakat luas justru menjadi motivasi dalam mengenali dini permasalahan yang dihadapi kalangan remaja. Terutama dunia kampus, banyak persoalan yang seharusnya memerlukan konsultasi atau pemecahan masalah yang memerlukan jalan keluar dan kondisi ini diperlukan pengelola pusat informasi.
‘’Saya kira tidak semua remaja pastinya mengetahui persis tentang kesehatan reproduksi remaja lantaran kurangnya pengetahuan tentang ini mengakibatkan banyaknya anak muda yang salah haluan. Ya, semakin moderninasi zaman langkah pembentukan PIK-KRR dikampus juga sebagai solusi guna membantu kawula muda khususnya mahasiswa mengatasi masalah yang dihadapinya,’’ kata Basir Palu lagi.
Sedangkan Wakil Walikota Dumai dr H Sunaryo menyambut positif PIK-KRR dengan memperhatikan berbagai kondisi terkait permasalahan remaja yang sering terjerumus kedalam pergaulan bebas. ‘’Saya berharap remaja dapat lebih mengerti serta mendalami permasalahan reproduksi dan seks. Minimnya informasi serta pengetahuan membuat remaja banyak mengalami kehancuran masa depan seperti pemakaian narkoba atau seks pra nikah,’’ kata Sunaryo.***
0 komentar:
Post a Comment