SAUDARA KU DI MANA PUN BERADA, SEIRING DATANGNYA 1 RAMADHAN 1433 H, MARILAH KITA SALING MEMBERSIHKAN DIRI, KEPADA ALLAH SWT KITA BERTAUBAT SESAMA MANUSIA KITA SALING BERMAAF-MAAFAN. MARI KITA PERBAIKI HUBUNGAN SILATURAHIM SESAMA UMAT, TERUTAMA PADA ORANG TUA, SUAMI ISTRI, SESAMA SAUDARA SEDARAH SERTA DENGAN KAUM KERABAT, JIRAN TETANGGA. SEMOGA DENGAN CARA DEMIKIAN, KITA BISA MENJALANI IBADAH PUASA DENGAN TENANG DAN MENDAPATKAN PAHALA YANG SETIMPAL DI SISI aLLAH SWT. UNTUK ITU, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN KELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA, MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SAUDARA KU, SESUNGGUHNYA BERHAJI MERUPAKAN SALAH SATU RUKUN ISLAM, YANG UNTUK MENJALANKANNYA KITA HARUS MEMILIKI TRESHOLD (NILAI AMBANG BATAS), KELAYAKAN, BAIK JASMANI, ROHANI MAUPUN MATERI. MAKANYA KALAU SUDAH SIAP, SEGERAKANLAH!!

Tuesday 2 September 2008

Legenda dari Negeri yang Terkoyak (1)

. Tuesday 2 September 2008

Ayat-ayat Allah yang Tersirat Itu Masih Terbaca
Laporan Yasril, Banda Aceh
Yasril123@yahoo.co.id

GEMPA beserta tsunami yang meluluhlantakkan Provinsi Nanggoe Aceh Darussalam (NAD dan Pulau Nias hingga kini masih menyisakan banyak cerita. Bahkan juga cerita untuk anak cucu kita nanti. Negeri ini telah dan akan menjadi legenda sepanjang zaman tentang kekuasaan Allah SWT yang berkuasa terhadap ciptaannya.


Subbahannallah. Meski telah banyak berita tentang kedasyatan gempa dan tsunami di bumi Aceh yang kita dengar, baik dari mulut ke mulut maupun melalui media cetak dan elektronika, namun tidak semenarik, bila kita menyaksikan langsung kondisi di lapangan. Banyak ayat-ayat Allah yang tersirat dan tersurat yang dapat dijadikan ikhtibar atau pelajaran bagi umat manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Saya merasa cukup beruntung dapat menyaksikan sisa-sisa peninggalan tsunami menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan 1429 H ini, tepatnya tanggal 27 hingga 29 Syakban 1429 H.

Sungguh luar biasa, pantai barat Sumatera yang bila dilihat dalam peta dan atlas merupakan daratan utuh, ternyata setelah tsunami bagaikan baju yang compang-camping. Koyak dan berlubang bahkan digenangi air di sana sini.

Betapa tidak, hanya dalam hitungan sekitar 10 menit musibah maha dasyat telah meluluh-lantakkan sekitar 800 kilometer pesisir Aceh, beserta isinya, baik mahluk hidup, rumah penduduk, bangunan pemerintah, pendidikan dan sebagainya. Begitu juga halnya yang terjadi di Kepulauan Nias yang juga merenggut harta, nyawa dan infrastruktur yang ada di sana.

Bahkan berdasarkan data terakhir dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias menyebutkan bahwa sedikitnya 132.000 jiwa melayang akibat hantaman gempa dan tsunami itu. 37.000 orang menghilang dan 500.000 orang bersatus sebagai pengungsi.

Kejadian itu sungguh luar biasa dan di luar jangkauan akal pikiran manusia. Namun tidak bagi Allah. Ia pun menyampaikan ayat-ayat-Nya, kabar berita tentang hancurnya suatu negeri melalui kejadian alam dan orang-orang yang masih selamat dari hantaman tsunami itu.

Dari mulut-mulut perempuan, anak-anak dan kaum muda yang ditinggalkan keluarganya itulah mengalir ayat-ayat tentang kehancuran suatu kaum atau negeri, kata-kata tentang kerusakan infrastruktur, tentang anak ditinggal bapak dan ibu tentang rumah yang hancur, tentang masjid atau rumah Allah yang selamat, tentang kapal yang naik ke atap rumah tentang tangker yang tehempas di pemukiman warga dan masih banyak ayat-ayat allah yang tersirat lainnya.

Salah satu bukti sejarah alam yang dapat dilihat sebagai tanda kekuatan gempa dan gelombang tsunami di Aceh itu adalah kapal tongkang berbobot mati 2.500 ton dengan luas 1.600 meter persegi yang terdampar di perkampungan penduduk di Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh.

Kapal yang juga menginjak dua bangunan rumah penduduk beserta isinya itu, semula berada di darmaga Ulee Lheue sekitar 4 kilometer dari lokasi terampar saat ini. Kapal yang berungsi sebagai pembangkit listrik tenaga diesel itu kini masih bias difungsikan. Namun untuk mengoperasionalkannya jelas akan membawa dampak besar. Setidaknya getaran mesinnya mampu memecahkan kaca bangunan di radius 100 meter dan itu pernah terjadi.

Bukti sejarah lain yang juga menjadi ayat-ayat Allah yang tersirat mengetuk kalbu setiap insan yang melihatnya adalah pemakaman massal. Meski ada beberapa pemakan massal di Banda Aceh, namun yang kami kunjungi adalah pemakaman massal yang berada beberapa ratus meter dari bibir pantai Ulee Lheue.

Bagi pendatang baru pasti tidak menyangka kalau lapangan rumput yang dibelah dengan jalan di bekas bangunan Puskesmas Meuraxa itu didiami sedikitnya 14.000 jenazah korban tsunami. Tidak ada tanda-tanda bahwa lapangan rumput itu adalah kuburan tidak ditemukan adanya nisan yang bersusun-susun seperti layaknya kuburan atau taman makam pahlawan. Kecuali hanya ada sekitar 25 batu-batu gunung atau batu besar, plang nama, larangan menginjak lokasi serta tanaman.

Seorang perempuan ketika itu terlihat masih membacakan Surah Yasin di pinggir kuburan. Ia tidak tahu di mana posisi keluarganya dikuburkan. Namun yang pasti doa dan amalan yang ia bacakan teruntuk bagi keluarganya yang jadi suhada.

Bukti lain dari kekuasaan Allah yang diperlihatkan kepada manusia kala itu adalah selamatnya sejumlah masjid dari hempasan gelombang tsunami, meski bangunan yang berada di sekitarnya hancur dan mayat bergelimpangan. Salah satunya adalah Masjid raya Baiturrahman yang sudah ada sejak masa Sultan ‘Alaad-Din mahmud Syah (1267-1309).

Meski pernah terbakar dan diguncang gempa berkali-kali pada masa itu, bangunan rumah Allah ini tetap kokoh. Bahkan saat Gempa dan tsunami yang menggoncang dan menggenangi Aceh pada 2004 lalu, bangunan ini tetap tegak berdiri. Bahkan bagaikan cerita kapal nabi Nuh, bagi mereka yang mampu masuk ke masjid teritama di bagian atas, maka selamatlah ia dari bencana dan itu memng dilihatkan allah di masjid Baiturrahman tersebut.

Dan masih banyak lagi tempat yang perlu dikunjungi dan dapat dijadikan ihktibar atau pembelajaran bagi manusia-manusia yang masih hidup agar ia meningkatkan ketakwaannya kepada sang pencipta. Amin...***

0 komentar:

YASRIL RIAU Desain ByHendrawan and Support by Ridwan CCMD. All Right Seserved

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com