DURIAN di Kota Pekanbaru seakan tak pernah putus. Tiap pekan atau tiap bulan ada saja orang jual durian. Padahal kota ini tidak memiliki perkebunan durian.
Durian di Pekanbaru biasanya berasal dari beberapa daerah sekitarnya, seperti dari Kabupaten Kampar, Sumbar atau pun dari Provinsi Sumatera Utara.
Saat ini misalnya. Kita bisa melihat buah durian hampir di sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau. Bahkan pada kawasan-kawasan tertentu dunian ini diperdagangkan dengan cara menumpuk atau disusun di sepanjang jalan antara Pekanbaru-Bangkinang. Bahkan juga di jalan menuju Rantau Berangin.
Harga yang ditawarkan cukup berpariasi, mulai dari yang harga puluhan ribu hingga harga hanya sekitar Rp3.000 atau Rp4.000. Ya tergantung kita memilih dan menawar. Kalau pandai-pandai, bisa dapat yang bagus, besar dan harga murah. Tapi jangan lupa, ada pula durian yang bentuknya kecil seperti putik, ternyata isinya mantap lhoo. Kuning bahkan baunya tak kalah dengan yang besar. Orang sering menyebut durian petai, harganya pun agak murah. kalau tidak, ya,.. coba saja, tawar.
Di balik semua itu, meski anda selalu melihat dan menikmati durian. Namun tidak sedikit orang yang tahu tentang asal usul dan seluk beluk durian itu. Namun yang pasti, sebutan durian berasal dari buah yang kulitnya berduri dan diberi akhiran an. Jadilah ia durian. Mudddah, kan...
Tanaman yang berkembang di daerah tropis ini biasanya akan berbunga pada usia 8 tahun. Ya,.. pada musim kemaraulah sekitar bulan Juni-september, sehingganya pada pada bulan Oktober hingga februari buah ini sudah banyak yang tua atau matang dan siap untuk dipanen. Buah yang sudah masak itu umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat dan bila buahnya dipukul akan terdengar dentang suara antara isi dan kulit.
Ya,.. akhirnya selamat memilih dan menikmati durain. Bagi yang ingin sila dating ke Pekanbaru atau Kampar. Saat ini pasti banyak durian.(ril)
0 komentar:
Post a Comment