SAUDARA KU DI MANA PUN BERADA, SEIRING DATANGNYA 1 RAMADHAN 1433 H, MARILAH KITA SALING MEMBERSIHKAN DIRI, KEPADA ALLAH SWT KITA BERTAUBAT SESAMA MANUSIA KITA SALING BERMAAF-MAAFAN. MARI KITA PERBAIKI HUBUNGAN SILATURAHIM SESAMA UMAT, TERUTAMA PADA ORANG TUA, SUAMI ISTRI, SESAMA SAUDARA SEDARAH SERTA DENGAN KAUM KERABAT, JIRAN TETANGGA. SEMOGA DENGAN CARA DEMIKIAN, KITA BISA MENJALANI IBADAH PUASA DENGAN TENANG DAN MENDAPATKAN PAHALA YANG SETIMPAL DI SISI aLLAH SWT. UNTUK ITU, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN KELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA, MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SAUDARA KU, SESUNGGUHNYA BERHAJI MERUPAKAN SALAH SATU RUKUN ISLAM, YANG UNTUK MENJALANKANNYA KITA HARUS MEMILIKI TRESHOLD (NILAI AMBANG BATAS), KELAYAKAN, BAIK JASMANI, ROHANI MAUPUN MATERI. MAKANYA KALAU SUDAH SIAP, SEGERAKANLAH!!

Monday 27 October 2008

Ketika Anugerah Sagang Menanjak Remaja

. Monday 27 October 2008

Tak Lapuk karena Hujan, Tak Lekang karena Panas

Besok, 28 Oktober 2008—merupakan hari bersejarah. Banyak peristiwa yang terjadi pada tanggal itu. Diantaranya peringatan sumpah pemuda, lahirnya seorang anak manusia bernama Yasril 40 tahun silam, serta dicanangkannya anugerah sagang yang hingga kini telah berusia 12 tahun.


BUDAYA, Melayu dan Anugerah Sagang — Ketika kata itu memiliki nilai dan makna tersendiri dalam peradaban kehidupan bermasyaraka, terutama di tanah Melayu. Dan jika kata-kata itu digabungkan, juga akan memiliki makna besar dalam apresiasi kebudayaa dan dalam upaya mempertahankan nilai-nilai luhur yang telah diukir para para filosof, pemuka adat, budayawan, penyair terdahulu di negeri yang bermartabat ini.

Rida K Liamsi yang merupakan penyair Melayu generasi kesekian di negeri ini misalnya. Dalam upaya mempertahankan agar khasanah budya Melayu ini tidak lapuk karena panas, tidak lekang karena hujan dan agar Melayu tak hilang di bumi telah memulai upaya-upaya pelestarian nilai-nilai luhur sesuai perkembangan zaman. Salah satu upaya yang telah dilakukannya sejak puluhan tahun silam itu adalah pemberian penghargaan kepada para budayawan berprestasi.

Hal ini pun diwujudkan dalam bentuk anugerah Sagang yang telah dilaksanakan sejak 12 tahun silam, tepatnya 28 Oktober 1996. Meski usianya baru menanjak remaja, namun sederetan nama-nama dan tokoh Melayu Modern yang masuk katagori seniman/budayawan pilihan sagang pun telah ia lahirkan.

Penyair Idrus Tintin misalnya. Ia adalah seorang tokoh yang pertama kali menerima Anugerah Sagang pada 28 Oktober 1996. Lelaki gempal dengan rambut beruban acak-acakan ini tidak saja tunak di bidang syair-menyair ini, tapi juga terbilang seorang penididik yang pernah mengajar di SMA 2 Pekanbaru. Yang pasti ia pun bisa dikatagorikan sebagai tiang pancang dalam upaya pemberian Anegerah Sagang untuk selanjutnya dan ke depan hari.

Begitu juga halnya dengan sederetan nama lainnya seperti Tenas Efendi yang merupakan seniman/budayawan pilihan Sagang 1997, Edi Ruslan P Amanriza-- seniman/budayawan pilihan Sagang 1998, Hasan Yunus-- seniman/budayawan pilihan Sagang 1999, Sulaiman Syafi’ie-- seniman/budayawan pilihan Sagang 2000, Dance S Moeis-- seniman/budayawan pilihan Sagang 2001, Sudarno Mahyuddin-- seniman/budayawan pilihan Sagang 2002, Taufik Ikram Jamil-- seniman/budayawan pilihan Sagang 2003, Al Azhar-- seniman/budayawan pilihan Sagang 2004, Yusmar Yusuf-- seniman/budayawan pilihan Sagang 2005, Iwan Irawan Permadi-- seniman/budayawan pilihan Sagang 2006, UU Hamidy-- seniman/budayawan pilihan Sagang 2007 dan Fakhrunnas MA Jabbar yang terpilih sebagai seniman/budayawan pilihan Sagang 2008 ini.

Kokohnya tiang pancang yang ditancapkan seorang Rida K Liamsi itu pun ibarat pasak bumi yang mampu menahan gelombang pasang, getaran gempa sehingganya bangunan itu pun mampu bertahan hingga usia 12 tahun hingga saat ini.

Sementara Rida K Liamsi sendiri, bagi banyak orang, terutama para seniman dan budayawan--ibarat pohon beringin di tengah padang, daunnya rindang tempat berteduh, pohonya besar dengan akar tunggang tempat sandaran, akarnya bisa untuk bersila, tempat bertanya akan pergi, tempat berberita bila bersua. Dengan sikap kesehariannya, ia pun sering dijadikan sebagai guru, sahabat, bapak, abang dan sebagainya.

Lantas apa yang dicari oleh lelaki berkepala 6 ini dengan anugerah Sagang?.
Jawabnya, tentulah kepuasan batin. Sebab dalam ilmu kejiwaan disebutkan, ketika seseorang telah mendapatkan yang ia inginkan, maka semua itu pun dikembalikan ke fitrahnya agar hidup lebih bermakna.

Namun di balik semua itu tersirat pula keinginan dari seorang Ridak K Liamsi untuk melihat perkembangan tataran kebudayaan Melayu modern di masa yang akan datang. Bahkan mungkin juga ia berharap bahwa, meski wujud Rida K Liamsi telah lebur dimakan bumi, namun nilai-nilai luhur budya Melayu itu harus dipertahankan dan ditularkan ke generasi berikutnya. Ia pun berharap agar Budaya Melayu jangan sampai lapuk karena hujan, lekang karena panas dan jangan Melayu hilang di bumi. Selamat buat pak Rida, selamat bagi penerima Anugerah Sagang, Selamat semuanya.(ril)
Pekanbaru, 28 Oktober 2008 bertepatan 28 syawal 1429 H

0 komentar:

YASRIL RIAU Desain ByHendrawan and Support by Ridwan CCMD. All Right Seserved

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com