SAUDARA KU DI MANA PUN BERADA, SEIRING DATANGNYA 1 RAMADHAN 1433 H, MARILAH KITA SALING MEMBERSIHKAN DIRI, KEPADA ALLAH SWT KITA BERTAUBAT SESAMA MANUSIA KITA SALING BERMAAF-MAAFAN. MARI KITA PERBAIKI HUBUNGAN SILATURAHIM SESAMA UMAT, TERUTAMA PADA ORANG TUA, SUAMI ISTRI, SESAMA SAUDARA SEDARAH SERTA DENGAN KAUM KERABAT, JIRAN TETANGGA. SEMOGA DENGAN CARA DEMIKIAN, KITA BISA MENJALANI IBADAH PUASA DENGAN TENANG DAN MENDAPATKAN PAHALA YANG SETIMPAL DI SISI aLLAH SWT. UNTUK ITU, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN KELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA, MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SAUDARA KU, SESUNGGUHNYA BERHAJI MERUPAKAN SALAH SATU RUKUN ISLAM, YANG UNTUK MENJALANKANNYA KITA HARUS MEMILIKI TRESHOLD (NILAI AMBANG BATAS), KELAYAKAN, BAIK JASMANI, ROHANI MAUPUN MATERI. MAKANYA KALAU SUDAH SIAP, SEGERAKANLAH!!

Saturday, 28 March 2009

BKKBN Harus Turun Tangan Soal Pemecatan Kader Posyandu

. Saturday, 28 March 2009
0 komentar

Peristiwa miris di bidang program Keluarga Berencana (KB) terjadi lagi. Sudahlah petugas lapangan keluarga Berencana (PLKB)hampir tidak ada di setiap kecamatan, kini pengurus dan kader Posyandu pula yang dipecat.


Padahal yang mereka urus bukanlah yang muluk-muluk. Bukan proyek, bukan pula tampuk kursi kekuasaan, melainkan berupa pelayanan kesehatan yang dilakukan secara terpadu kepada masyarakat. yang kesemua itu terinspirasi oleh rasa sosial dan kepedulian akan pentingnya pelakanaan program KB.

Seperti yang dialami para ibu-ibu pengurus dan kader Posyandu RW 15 Kelurahan Tangkerang Timur Kecamatan Tenayanraya mendatangi DPRD Kota Pekanbaru. Jumat (27/3) lalu mereka mendatangi DPRD Pekanbaru karena tak terima dengan keputusan RW yang memberhentikan secara sepihak oleh pihak dan tanpa pemberitahun.

Dengan berpakaian seragam posyandu tiga petugas Posyandu RW 15 didampingi beberapa perwakilan warga langsung menyampaikan aspirasinya dengan nada agak tinggi kepada anggota DPRD saat itu. ‘’Kami tak terima diberhentikan begitu saja, padahal hidupnya Posyandu di RW 15 itu berawal dari kami. Sampai sekarang sudah enam tahun kami berupaya meningkatkan pelayanan posyandu kepada warga RW 15 itu,’’ kata Sayfrida, Ketua Posyandu RW 15 yang diberhentikan itu.

Sebagai pengurus Posyandu tentu dirinya tak terima dengan keputusan yang dibuat, karena ia menilai keputusan yang dibuat hanya keinginan dari RW saja. Kemudian RW 15 langsung menunjuk petugas Posyandu baru. ‘’Kan keputusan seperti itu sangat tak etis, jika memang mau memilih pengurus baru bawa kita bersama. Kita pilih bersama dengan mufakat, jangan langsung diberhentikan begitu saja, tentu kami tak terima. Seharusnya ada serah terima kepengurusan bukan langsung tukar begitu saja,’’ tegasnya.

Padahal kata Safrida lagi, pihaknya bersama masyarakat sudah beupaya maksimal, yang sebelumnya Posyandu itu belum bisa melayani dnegan maksimal kepada masyarakat terutama kepada ibu-ibu dan anak-anak balita. Tapi sekarang Posyandu itu suda memiliki kamar sendiri untuk pemeriksaan ibu-ibu. ‘’Walaupun masih sewa. Tapi dengan kejadian ini kami sangat kecewa sebagai pengurus yang merintis Posyandu itu selama ini,’’ jelasnya.

Menyikapi hal tersebut, Susi Herlinda menegaskan, dirinya akan berupaya menjembatani dan mencari tahu akar permasalahan yang ada. ‘’Sekarang saya terima dulu laporan dari ibu-ibu, dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi dengan lurah. Apalagi yang kita dapatkan sekarang ini, kop surat keputusan penggantian pengurus Posyandu adalah kop surat kelurahan tapi menandatanganinya adalah RW. Tentu ini tak bisa diterima,’’ jelas Susi Herlinda.

Kemudian Sharil menegaskan, agar para pengurus Posyandu menyampaikan hal itu saat dirinya reses. ‘’Nanti ibu-ibu saya undang untuk datang di reses saya. Saya berharap permasalahan ini disampaikan,’’ pintanya.

Mungkinkah ini akan terselsaikan. Tidak 100 persen menjanjikan, telebih lagi oleh anggota dewan yang saat ini juga tengah berebut simpati masyarakat dalam masa kampanye. Ini saatnya pihak BKKBN turun tangan dan menyampaikan aspirasinya ke masyarakat. Ke para pengurus RT/RW, lurah dan kecamatan, serta pak wali kota sekali pun.

Betapa pentingnya program KB dan betapa pentingnya dukungan dari lapis bawah, yakni kelompok-kelompok masyarakat. Satu hal yang perlu ditekankan adalah, tidak perlu main pecat memecat. Sebaliknya kalau bisa Posyandu-posyandu itu diperbanyak dan bisa menjangkau masyarakat lebih lagi.***

Klik disini untuk melanjutkan »»

Wednesday, 25 March 2009

11 Objek Wisata Unggulan di Riau Akan Dikembangkan

. Wednesday, 25 March 2009
0 komentar

PEKANBARU (RP)-Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Kebudayaan dan Pariwisata yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar) Provinsi Riau di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Selasa (24/3) mencatat 11 objek wisata unggulan di Riau akan dikembangkan secara serius.


Sebanyak 11 objek wisata unggulan ini akan di-SK-kan oleh masing-masing bupati/wali kota di Riau melalui pembahasan di DPRD masing-masing. Ke 11 objek wisata unggulan itu yakni Danau Buatan Limbungan Rumbai Pekanbaru, Danau Bunga Tujuh Dumai, Candi Muara Takus Kampar, Air Panas Kaiti Rokan Hulu, Pulau Jemur Rokan Hilir, Istana Sayap dan Tugu Equator di Pelalawan, Bukit Tiga Puluh di Indragiri Hulu, Pantai Solop Indragiri Hilir, Eko Wisata Mempura di Siak, Rupat Utara di Bengkalis, dan Air Terjun Guruh Gemulai di Kuansing.
Rakor dipimpin Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Riau Joni Irwan, dihadiri sejumlah Kadis Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten/kota di Riau, Arkeolog UGM Dr Widya, anggota DPR RI Musfihin Dahlan, Ketua LAM Riau Azaly Johan, Ketua Riau Tourism Board Fadlah Sulaiman SH, perwakilan PHRI, Asita, pers, dan lain-lain.
Kadis Budpar Riau Joni Irwan menegaskan infrastruktur menuju objek wisata harus dibenahi. Kemudian perlu dukungan iven wisata, Sapta Pesona Pariwisata. Selain objek wisata unggulan ini, objek wisata pendukung juga dibenahi.
Sementara anggota DPR RI mantan Ketua Tim Perancang UU No 10/2009 tentang Kepariwisataan Musfihin Dahlan menegaskan pihaknya siap membantu Riau mendapatkan dana APBN untuk pengembangan pariwisata Riau. APBN pariwisata 2009 dialokasikan sebesar Rp1,3 triliun. Untuk mendapatkan itu, Riau harus mengajukan usulan dan program pariwisatanya ke pusat. Pemerintah RI sangat serius mengembangkan pariwisata, sebab pariwisata nasional menghasilkan 7 miliar dolar per tahun. Sementara Ketua Riau Tourism Board Fadlah Sulaiman mengatakan khusus masalah Rupat, dulu semasa ia menjabat Bupati Bengkalis sudah ada studi kelayakan Pulau Rupat yang dibuat konsultan Singapura. Konsepnya mirip dengan pengelolaan pariwisata di Vietnam dan Cina di mana 90 tahun pertama kawasan wisata itu dikelola oleh daerah, setelah itu baru dikelola investor. Tapi di sini masyarakat tak digusur, tapi dilibatkan. Dengan demikian pariwisata ikut mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan rakyat.
Tak Perlu Izin
Selain itu, usaha pariwisata di Indonesia termasuk di Provinsi Riau boleh lega dan gembira di 2009 ini. Sebab keluarnya Undang-Undang Kepariwisataan No 10/2009 meringankan beban pelaku usaha pariwisata di tanah air.
Sesuai UU itu, usaha pariwisata tak perlu lagi mengurus izin, tapi cukup mendaftar saja ke instansi terkait tanpa dipungut bayaran. Usaha pariwisata hanya dikenai pajak tahunan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Demikian ditegaskan mantan Ketua Tim Perancang UU Kepariwisataan Nasional No 10/2009 yang juga anggota DPR RI Musfihin Dahlan dalam rapat koordinasi (Rakor) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Selasa (24/3).
Menurut Musfihin, dengan demikian semua Peraturan Daerah (Perda) harus tunduk dan mengikuti UU No 10/2009 ini. Ini menurutnya akan meringankan beban pengusaha pariwisata seperti Asita, PHRI, dan lain-lain yang selama ini mengeluhkan banyaknya birokrasi izin. Ini belajar dari kemajuan daerah Badung, Bali di mana PAD daerahnya mencapai Rp1 triliun per tahun dari sektor pariwisata. ‘’Jadi 2009 ini usaha pariwisata tak perlu izin instansi, tapi cukup mendaftar saja. Perda dan peraturan lainnya di bawahnya harus tunduk dan mengikuti UU No 10/2009. Bagi yang melanggarnya ada sanksi,’’ pungkas Musfihin.(azf)

Daftar 11 Objek Wisata Unggulan Riau
1. Danau Buatan Limbungan Rumbai Pekanbaru
2. Danau Bunga Tujuh Dumai
3. Candi Muara Takus Kampar
4. Air Panas Kaiti Rokan Hulu
5. Pulau Jemur Rokan Hilir
6. Istana Sayap dan Tugu Equator Pelalawan
7. Bukit Tiga Puluh Indragiri Hulu
8. Pantai Solop Indragiri Hilir
9. Eko Wisata Mempura Siak
10.Rupat Utara Bengkalis
11.Air Terjun Guruh Gemulai Kuansing

Klik disini untuk melanjutkan »»

Nigeria Tawarkan Peluang Investasi Perkebunan

.
0 komentar

PEKANBARU (RP) - Gubernur Riau yang diwakili Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Riau Feisal Qomar Karim Selasa (24/3) kemarin melakukan pertemuan dengan minister politic and economic Negeria Mr Dankano, dalam pertemuan itu Nigeria menawarkan peluang investasi kepada Riau khususnya untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit.


Dalam pertemuan itu, Mr Dankano menyebutkan, peluang investasi di Nigeria khususnya di perkebunan kelapa sawit masih cukup besar, karena itu jika memang Riau berminat menanamkan investasinya negara tersebut siap memfasilitasinya. Tidak hanya perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet juga bisa dikembangkan secara baik.

‘’Kami siap membantu jika Riau memang berminat menanamkan investasinya ke Nigeria, kami memandang Riau sebagai daerah yang potensial apalagi disini memiliki perkebunan kelapa sawit yang sangat luas d Indonesia, karena itu kami menawarkan peluang ini,’’ tuturnya.

Kepala BPMPD menanggapi hal ini menyatakan akan berusaha menjembatani kepada pengusaha-pengusaha perkebunan kelapa sawit yang ada di daerah ini untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit tersebut. Untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit di Riau sendiri sudah tidak memungkinkan lagi karena luas lahan yang tersedia sangat tidak mendukung.

Feisal juga menjelaskan, potensi perkebunan kelapa sawit saat ini di Riau adalah yang terluas di Indonesia, hampir 1,8 juta hektare lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia berada di Riau. Tingginya animo masyarakat dan pengusaha untuk menanam kelapa sawit ini tidak terlepas dari tingginya permintaan CPO di dunia.

‘’Yang jelas kami akan menawarkan dan siap menjembatani jika memang ada pengusaha-pengusaha dari Riau yang mau menanamkan investasinya ke Nigeria khususnya untuk membuka perkebunan kelapa sawit,’’ tutur Feisal. (gem)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Satu Tahun Atasi Desa Tertinggal di Riau

.
9 komentar

PEKANBARU (RP) - Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) telah bekerja sama dengan Universitas Riau guna menyusun konsep secara matang guna mengatasi desa-desa tertinggal di Riau. KPDT menargetkan selama satu tahun desa-desa tertinggal di Riau sudah akan teratasi.


Hal itu dikatakan Menteri Negara PDT RI Ir HM Lukman Edy MSi dalam keterangan persnya kepada wartawan usai membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PPDT se-Indonesia. Turut mendampingi Menteri, Sekretaris Meneg PDT Lucky H Korah dan Wakil Gubernur Riau Drs H Raja Mambang Mit.
‘’Kami akan membantu mendorong agar tersusunnya sebuah konsep secara matang mengatasi desa-desa tertinggal se Riau dan kami bekerjasama dengan UNRI dan saya rasa tahun 2009 ini sudah tersusun konsep untuk mengatasi desa-desa tertinggal itu,’’ kata menteri.
Di Riau, tambah menteri lagi desa-desa tertinggal buukan hanya di Kuantan Singingi (Kuansing) dan Rokan Hulu (Rohul) saja, tapi seluruh kabupaten di Riau, bahkan di Bengkalis yang kapasitas fiskalnya sangat besar juga punya desa-desa tertinggal.
‘’Kalau desa tidak ada listriknya itu sudah pasti daerah tertinggal, itu indikator pertamanya. Belum lagi jalan dan sebagainya,’’ ujar menteri.
Kementerian PPDT, serius dalam hal ini dan berharap tahun 2010 nanti sudah bisa dimulai secara konfrehensif mengatasi desa-desa tertinggal di Riau. ‘’Satu tahun saja sudah bisa selesai mengatasi persoalan infrastruktur dasar yang ada di pedesaan, tinggal sekarang kita memprioritaskannya atau tidak,’’ tuturnya.
Terkait isu pemekaran, menteri mengatakan isu pemekaran sensitif bagi daerah, tapi tidak sensisitif ketika ia masuk ke dalam pembicaraan yang sifatnya nasional. ‘’Jadi kalau saya ke daerah yang dikejar pastilah isu tentang pemekaran,’’ ujarnya.
Terkait ini, lanjutnya kementerian PPDT tidak pada tempatnya menilai setuju atau tidak setuju terhadpa pemekaran wilayah karena itu bagian tugas yang lain, kita hanya menerima hasilnya saja begitu ada pemekaran.
Kementerian PPDT remnya adalah mengatasi kesenjangan wilayah termasuk memuatkan tentang substansi mengatasi daerah tertinggal. ‘’Kita tetap komit mendukung terjadiny pemekaran, ini semua untuk mengatasi kesenjangan, sebuah pemekaran tidak hanya dilihat dari satu sisi mengatasi kesenjangan tapi melihat kemampuan dan potensi-potensi lainnya, termasuk sosial politik, kemampuan keuangan dan lain sebagainya,’’ ujarnya.
Karena itu, tentunya ada lembaga yang lebih berwenang menentukannya seperti Mendagri dan badan otonomi daerah, komisi II DPR RI. ‘’Tapi untuk mengatasi kesenjangan, kementrian PDT pembentukan daerah otonom baru adalah cara terbaik mengatasi kesenjangan,’’ ujarnya.
Menjawab, andaikan instansi yang mempunyai kewenangan tidak menyetujui pembentukan daerah otonom baru itu, menteri mengatakan tidak satu jalan mengatasi kesenjangan, kalau pemekarannya di moratorium atau di stop maka kementerian PDT akan mencari jalan lain untuk atasi kesenjangan yang ada diantaranya dengan memperbesar kapasitas fiskal untuk masuk ke daerah tertinggal itu.(gem)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Rumah Warga Sail Ambruk Akibat Longsor

.
0 komentar

Karim (53) dan Warni (40) berusaha membujuk Beni, anaknya yang menangis dimalam itu. Berulang kali pasangan suami istri ini menenangkan anaknya, namun Beni tetap menangis. ‘’Mak, Beni takut petir,’’ ujar Beni berulang kali.


Laporan LISMAR SUMIRAT, Tenayan Raya
lismar-sumirat@riaupos.co.id

SEJAK sepekan lalu, pekerja batu bata ini bersama istri dan anaknya terpaksa menetap sementara di bedeng bata yang berjarak lima meter dari kediamannya. Jumat (13/3) lalu rumah mereka yang terletak di Jalan Badak Kanan, Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya amruk rata dengan tanah setelah digoyang longsor.
‘’Kami lagi tidur, tau-taunya rumah kami sudah amruk. Untung kami tidak ada yang cedera,’’ ujar Karim singkat.

Karena tidak memiliki uang untuk membangun kembali rumahnya yang sudah amruk tersebut, warga asal Painan Sumatera Barat ini terpaksa menetap di bedeng bata kepunyaan majikannya. Sudah selama sepekan terakhir dia bersama keluarganya berteduh dari hujan dan panas dibawah bedeng bata yang hanya berdindingkan barisan batu bata siap cetak.

Semula anaknya tetap bisa tidur nyeyak kendati dengan kondisi seadanya. Namun saat hujan lebat disertai petir yang menyambar berulang kali malam itu membuat dirinya gelisah. Pasalnya anak bungsunya terus menangis karena takut dengan kondisi cuaca yang buruk malam itu.

‘’Anak saya berulang kali menangis dipangkuan istri saya. Kami terus membujuknya, namun karena petir yang terus menyambar anak kami terus menangis. Mak, Beni takut tersambar petir,’’ ucap pria yang hidup dari menyetak batu bata ini meniru ucapan anaknya.

Karim mengaku tak tahu harus berapa lama melihat anaknya menangis karena tidur di bedeng dengan kondisi seadanya. Berprofesi sebagai pekerja batu bata yang dibantu istrinya ini, pendapatannya hanya bisa untuk makan sehari-harinya.
‘’Saya sudah pasrah, mau bagaimana lagi. Kalau membangun kembali kami belum memiliki modal. Ya terpaksa harus berteduh dibawah bedeng ini. Mudah-mudahan tidak ada lagi cuaca buruk seperti malam lalu,’’ tukasnya.

Kondisi yang menimpa keluarga Karim, mengetuk pintu hati Ir Irwan Muladi Eko Wibowo, Caleg DPRD Riau Partai PAN Dapil Pekanbaru yang mendapat informasi musibah yang menimpa warga Kelurahan Sail tersebut.

‘’Saya turut prihatin dengan musibah yang menimpa pak Karim sekeluarga. Mudah-mudahan hendaknya mengetuk hati dermawan untuk membantu membangun kembali rumah mereka,’’ ujar Irwan Muladi ketika mendatangi Karim siang kemarin.

Bukan hanya sekedar datang berkunjung, namun mantan Anggota DPRD Pekanbaru ini juga memberikan bantuan untuk keluarga Karim. Bantuan itu diterima Karim dengan penuh haru. ‘’Terima kasih atas bantuannya pak,’’ ujar Karim singkat. (***)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Tuesday, 24 March 2009

Adu Argumen

. Tuesday, 24 March 2009
0 komentar


BERSATU DEMI BUMI PERTIWI:
Para negarawan, pilitisi, bersatulah demi bumi pertiwi. Silakan adu argumen, menjual program di mata rakyat menjelang Pemilu legislatif dan Pilpres 2009, tapi tidak perlu ada saling jatuh menjatuhkan, saling salah menyalahkan, karena rakyat pun sudah pintar memilih pemimpinnya, yang akan didulukan selangkah ditinggikan seranting. Kalau pun ingin merebut kekuasaan lakukanlah dengan cara yang sopan dan santun, ya seperti pepatah, ''Kalau lampu kita redup pompalah, jangan lampu orang dipadamkan''.
Setelah itu, bersatulah kembali, jangan sampai perahu retak. Kalau pun ada yang salah, ya saling maaf memaafkanlah, Tuhan saja maha pemaaf, masa kita tida. Jangan dipertontonkan kepada umum bahwa terjadi selangsengketa. Kalaupun itu akan terjadi ya biarlah masing-masing yang bersangkutan yang tahu.
Meskipun ada yang akan  marah, tapi tetaplah senyum. Saya teringat dengan Pak Harto (Presiden ke-2 RI), semarah apapun ia, tapi ia tetap senyum. Kalau pemimpin sudah damai, tentu rakyat akan hidup dalam kedamaian pula. Selamat berjuang pemimpin ku.

catatan: foto ini hasil editing tiga foto kampanye tiga calon presiden di tiga tempat berbeda. Silakan komentari

Klik disini untuk melanjutkan »»

Saturday, 21 March 2009

''E,... Salah Alamat Rupanya''

. Saturday, 21 March 2009
0 komentar

Kemarin siang, tepatnya sekitar pukul 14.30 dua orang wanita bertandang kerumah saya. Semula, saya memikir kedua orang itu adalah sales yang biasanya menjajakan barang dagangan, entah peralatan rumah tangga, entah elektronika dan sebagainya. Kehadiran mereka pun saya tolak, seperti beberapa menit sebelumnya.


Namun mereka tetap saja bersikukuh ingin masuk dengan dalih ingin silaturrahim. Kontan saja rasa curiga pun muncul, jangan-jangan wanita-wanita itu ada maunya. Maklum ada-ada saja, bisa jadi ingin menggambar lokasi dan sebagainya. Tapi setelah mereka mengatakan bahwa sebenarnya mereka berasal dari partai politik yang sengaja diutus parpol, baru rasa curiga saya sedikit berkurang, meski belum seluruhnya.

Mereka pun memperkenalkan diri. Selain kader dan simpatisan salah satu partai politik yang getol melakukan kampanye secara door to door, mereka pun mengaku sebagai mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Pekanbaru.

Mendengar keterangan itu, naluri ingin tahu saya pun muncul dan bertanya banyak tentang perkuliahannya, mulai jurusan, fakultas, dekannya dan sebagainya. Maklum dalam profesi sebagai seorang jurnalis saya pun sering berhubungan dengan kalangan kampus dan juga kenal sedikit banyak dengan para dosen dan dekan.

Dalam sesi berikunya, mereka pun mulai bicara soal politik tanpa menanyakan profesi yang saya jalani sehari-hari. Pertanyaan-pertanyaan pun mengalir mulai dari nama partai yang ia bawakan, hingga misi. Semua pertanyaaan itu saya jawab apa adanya, ya,.. sekali-sekali pun memuji partainya, sehingga mereka pun seakan merasa tersanjung dan lebih banyak lagi mengajukan pertanyaan, hingga mengajak untuk bergabung dengan partai tersebut.

Semua ajakan itu pun akhirnya saja jawab dengan senyum dan angguk-angguk.
Dalam hati saya berpikir, ini anak, benar-benar dipersiapkan untuk bersilaturrahim dan berdialog secara langsung dengan warga dan mencari konstituen baru. Ya ibaratnya hampir samalah dengan seorang sales.

Namun akhirnya saya pun merasa geli dengan pertanyaan yang berbunyi, ‘’Bapak sudah berapa kali mencoblos? Ketika pemilu gubernur lalu bapak mencoblos partai apa? 9 April nanti baapak mencoblos apa? (tanpa menyebutkan kata-kata partai) dan beberapa partai lainnya.

Mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang rasanya agak lucu didengar itu, saaya pun mulai menjelaskan, satu persatu dari pertanyaan awalnya yang berbunyi ‘’bapak kenal dengan partai kami?’’ Saya pun menjelaskan bahwa soal coblos mencoblos pada dasarnya rahasia. Bahwa Pemilu itu adalah bersifat bebas umum dan rahasia.
Soal sudah berapa kali mencoblos ya saya katakan, ‘’tak mungkinlah itu saya jawab. Malu ah,...’’ yang disambut mereka dengan ketawa.

Namun yang pasti sejak sejak tahun 1980-an saya selalu ikut pemilihan umum (Pemilu) yang diselenggarakan pemerintah. Ketika itu memeng masih mencoblos lambang partai hingga Pemilu 2004 lalu.

Demikian juga halnya dengan pemilihan Gubernur Riau dan Wagub yang lebih dikenal dengan istilah pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung. Bukan memilih partai, tapi memilik sosok atau person orangnya.

Kalau adik-adik nak tahu apa yang saya coblos pada 9 April nanti, ya itu juga rahasia. Namun yang pasti tidaklah mencoblos tanda partai meskipun itu sah, tapi lebih baik mencontreng nama calon legislatif yang dinilai memiliki kemampuan dan kualitas sebagai wakil rakyat dan anggota legislatif. ‘’Jangan sampai memilih kucing dalam karung, yang tidak tahu belang dan kualitasnya. Nyesal lho kalau salah pilih. Bisa-bisa menyesal 5 tahun,’’

Saya pun mencoba menjelaskan sedikit banyak tentang perpolitikan di tanah air. Mungkin merasa pengetahuannya berada jauh di bawah yang saya teranbgkan, barulah salah seorang diantara mereka menanyakan pekerjaan saja. Saya pun hanya tersenyum. Namun istri yang sejak tadi hanya tersimpul-simpul mendengarkan aksi kader partai itu pun mulai angkat bicara.

‘’Bapak ini wartawan.’’ Kata istri saya yang disambut dengan perubahan rawut muka kedua wanita tadi. Sayup-sayup terdengar mereka berbisik, ‘’cepaatlah. Itulah ang, salah alamat ruponyo. Capeklah,’’ katanya.

Akhirnya mereka pun pamitan dan masih di perkarangan rumah, mereka pun terlibat pembicaraan. ‘’Itulah ang, ndak tanyo-tanyao dulu urangnyo.’’ Kata yang satunya.***


Klik disini untuk melanjutkan »»

Monday, 16 March 2009

Ketika Alam Tak Lagi Seimbang

. Monday, 16 March 2009
0 komentar

Kalau melihat sebuah neraca atau timbangan, yang terlintas dalam pikiran saya adalah keseimbangan. Ya, dengan keseimbangan, sesuatu akan bisa berjalan beriringan dengan benda lainnya, tanpa harus menimbulkan kerusakan antara satu dan lainnya.


Konsep ini merupakan hukum alam yang harus dijalani mahluk di muka bumi ini, baik manusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan maupun makluk lainnya. Mungkinkah ini terjadi. Ya inilah yang menjadi persoalan sejak adanya manusia.

Meski manusia diberi kelebihan akal dan pikiran dibandingkan ciptaan Allah lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, namun lebih sering akal dan pikiran itu tidak didahulukan dibanding hawa nafsu. Sehingganya Allah dalam kitab Alquran pun selalu mengatakan “Apakah engkau tidak berpikir?”

Bukti manusia lebih banyak mendahulukan hawa nafsu dibanding akal pikiran, sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi adalah terjadinya banjir bandang, tsunami, angin puting beliung, tanah longsor, gempa bumi, kabut asap, kekeringan, tanah turun, hewan liar mengamuk dan masih banyak lagi kerusakan-kerusakan yang diakibatkan ulah tangan manusia. Meski telah banyak terjadi kerusakan, selalu saja tidak ada upaya untuk memperbaikinya.

Semua kejadian yang lebih sering dianggap bencana itu sebenarnya saling berkaitan satu sama lainnya. Kasus kawanan gajah yang melumatkan warga di Bengkalis, atau harimau yang menerkam warga misalnya. Semua berawal dari kerusakan hutan yang dilakukan manusia.

Hutan yang dibabat dan dibakar mengakibatkan hilangnya mata rantai makanan bagi hewan, tidak ada lagi tempat mereka bernaung, tidak ada lagi mata air-mata air tempat minum hewan. Untuk menjaga keseimbangan alam demi makan dan kelangsungan hidup mahluk bernama hewan, makanya mereka mencari makanan dengan cara memasuki perkampungan warga lahan-lahan pertanian dan sebagainya.

Semua kejadian ini sering kali tidak dijadikan ikhtibar atau pembelajaran oleh manusia. Malah sebaliknya menganggap hewan liar itu sebagai hama, sebagai musuh dan harus dimusnahkan. Jangan salahkan hewan, tapi salahkan manusia yang telah membumihanguskan tempat mereka bernaung dan menggantinya menjadi perkampungan, lahan perkebunan sawit dan sebagainya.

Di sisi lain pembakaran hutan dan lahan juga mengakibatkan terjadinya kekeringan, hilangnya humus tanah, hilangnya kawasan resapan air, baik di kawasan daerah aliran sungai rawa-rawa maupun perbukitan. Jika terjadi hujan, air yang jatuh dari langit langsung menyentuh tanah, karena tidak ada lagi dedaunan yang menahan. Ketika itu pulalah bumi melakukan keseimbangan alam dengan cara mendatarkan tanah yang ketinggian atau yang sering disebut longsor. Air pun melakukan keseimbangan dengan cara merendami bumi secara merata atau sering disebut banjir.

Bahkan di tanah Jawa, kita pun mendengar terjadinya penurunan permukaan bumi dan terjadinya intrusi air laut. Di sejumlah wilayah terjadi perubahan rasa air tanah menjadi payau atau keasin-asinan. Semua itu akibat eksplorasi dan eksploitasi air bawah tanah yang berlebihan. Sehingga terjadi kekosongan pada celah-celah batu dan tanah di perut bumi. Dalam kondisi seperti itulah bumi pun melakukan keseimbangan dengan cara pergerakan tanah permukaan untuk mengisi rongga-rongga bumi yang kosong menyatu dengan air laut yang masuk ke daratan.

Ya,.. itulah. Banjir, tanah longsor, permukaan bumi turun, selalu saja di mata manusia dianggap sebagai bencana menakutkan. Padahal bagi bumi, sebenarnya ia sedang berusaha menjaga keseimbangan alam semesta. Tanah yang rentan ia longsorkan guna mendapatkan permukaan yang kokoh.

Demikian juga halnya dengan banjir. Selain adanya kecenderungan menaiknya permukaan air laut, juga terjadinya pencairan gunung es di belahan bumi lainnya sebagai akibat terjadinya pemanasan global. Tapi yang pasti, bagi bumi, keseimbangan semesta itu sangat diperlukan dan ini harus jadi pembelajaran bagi kita semua agar tidak lagi merusak lingkungan. Jangan salahkan alam yang bosan bersahabat dengan kita, tapi tangan manusialah yang telah membuat kerusakan di bumi ini. Semoga jadi renungan kita bersama***

yasril123@yahoo.co.id
www.yasril.co.cc

Klik disini untuk melanjutkan »»

Thursday, 12 March 2009

Yel-yel Program KB dari Riau

. Thursday, 12 March 2009
1 komentar

SEIRING pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) BKKBN Riau 2009 dan Rapat Koordinasi (Rakor) Badan pemberdayaan Perempuan dan KB di Hotel Ibis Pekanbaru (11/3) dilakukan pengenalan yel-yel program KB di Riau. Ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat ber-KB di bumi Lancang Kuning ini. Yel-yel ini juga diperkenalkan pada saat Rakernas BKKBN di Jakarta beberapa waktu lalu.


Bait-demi bait yang termaktup dalam yel-yel ini pada dasarnya bersumber dari petuah dari tetua adat, budayawan, seniman yang didulukan selangkah itinggikan seranting di bumi Melayu ini-- H Tengku Nazruddin Effendi atau yang lebih dikenal Tenaz Effendi.

Yel-Yel Program KB Riau

Sekali layar berkembang
Pantang surut ke belakang
Riau... Riau.... (diucapkanbersama-sama)

Sekali bini bunting
Sekali kepala pusing
Sekali bini mengandung
Sekali badan menanggung
KB..... KB...... KB.... (diucapkan bersama-sama)

Banyak anak ngap pun sesak
Banyak anak kepala botak
Banyak anak dada bengkak
Banyak anak tidu pun tak nyenyak
KB..... KB...... KB.... (diucapkan bersama-sama)

Riau cemerlang
Riau gemilang
Riau terbilang
Yes......! (diucapkan bersama-sama)

Klik disini untuk melanjutkan »»
.
0 komentar

Klik disini untuk melanjutkan »»

Semua Rakyat Riau Perlu Ber-KB

.
0 komentar

UNTUK mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat Riau ke arah yang lebih baik, harus dimulai dengan program keluarga berencana (KB). ‘’Makanya, semua rakyat Riau, baik yang ada di pedesaan maupun perkotan perlu ber-KB,’’ kata Drs Freddy Aritonang MM dari Deriktorat
Advokasi KIE BKKBN Pusat,


Program KB yang saat ini dilaksanakan oleh BKKBN dan Badan pemberdayaan Perempuan dan KB itu bukan dalam arti sempit yang hanya bicara soal alat kontrasepsi, tapi lebih pada itu, yakni berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan keluarga berkualitas. ‘’Sebab, bangsa yang kuat dan berkualitas dimulai dari tingkat keluarga,’’ ungkapnya kepada wartawan di hadapan Kepala BKKBN Riau Drs Ari Goedadi dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Riau, Elma Yusniarti.
Riau sendiri yang merupakan salah satu daerah kaya, ternyata penghipan rakyatnya masih perlu perhatian. Salah satu penyebabnya, masih ditemukan berbagai persoalan kependudukan di daerah ini. Seperti tingginya pertumbuhan pertumbuhan yang tinggi dan kurang diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai, kurangnya akses kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Persoalan-persoalan tersebut papar Kepala BKKBN Riau Drs Ary Goedadi akan menjadi perhatian serius dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN dan Rapat Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan KB yang akan gelar pagi ini, Rabu (11/3).
Pembahasan itu sendiri kata Ary Goedadi tidak anya menyangkut program yang akan dilaksanakan, tapi juga evaluasi program yang telah berjalan, termasuk kesiapan persil di lapangan untuk tahun 2009 ini. ‘’Intinya kita ingin mengangkat derajat hidup masyarakat Riau. Di mana melalui KB inilah kita harapkan masyarakat Riau akan menuju sejahtera,’’ kata Ari lagi.
Pada kesempatan itu juga akan ada launching logo BKKBN dan program dengan paradigma baru. Di mana pada logo yang dikeluarkan pada Rakernas ini mengambarkan bahwa melalui KB masyarakat akan menjadi sejahtera.
Dalam pada itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Riau, Elma Yusniarti mengaku rapat koordinasi itu penting. Selain untuk menyamakan persepsi juga untuk mencari jalan terbaik dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.
‘’Sebab, berdasarkan data dan fakta yang ada pada kami, ternyata kesadaran masyarakat untuk menyampaikan persoalan rumah tangga, baik masalah KDRT maupun lainnya cukup besar,’’ katanya lagi.***

Klik disini untuk melanjutkan »»

Pencitraan BKKBN Sangat Diperlukan

.
0 komentar

DUKUNGAN pemerintah daerah dalam pencitraan kembali program BKKBN sangat diperlukan. Sebab, semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sangat terkait dengan program kependudukan ini.

‘’Kita berharap di pemerintah daerah di Riau, bisa lebih konsentrasi lagi soal ini. Karena hasilnya nanti juga akan dirasakan oleh masyarakat negeri ini,’’ kata Pembina Wilayah Riau dari BKKBN Pusat Drs Rukmana saat pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN Riau di Hotel Ibis, Rabu (11/3).


Kegiatan yang dibuka Gubernur Riau diwakili Kepala Dinas Kesehatan Riau dr Mursal ini juga dihadiri jajaran Muspida Riau, Kepala dinas instansi Provinsi Riau dan jajaran pemerintah Kabupaten/kota, serta para kader KB dari berbagai lini. Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan berupa komputer untum pengurus masjid dan gereja, bantuan modal kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) serta lounching logo institusi dan logo program KB
Menurut Rukmana, sejak era desentralisasi, perkembangan program KB di Riau mengalami penurunan yang disebabkan berbagai factor, baik menyangkut personil di lapangan, pola piker masyarakat dan sebagainya. ‘’Bahkan hingga Oktober 2008 lalu, Pusat masih menilai program di Riau anjlok. Dan secara bertahap kondisi ini ternyata berubah drastic. Bahkan pada Rakernas januari lalu, Riau berada dalam 21 daerah yang maju dalam bidang KB,’’ katanya.
Keberhasilan program KB di Riau ini terlihat dari terjadi penurunan CPR ( current Pravalensi rate ) dari 58,80 persen menjadi 56,70 persen. Bahkan hasil SDKI dan TFR menurun dari 3,2 menjadi 2,7 atau masih di atas angka naional yang 2,6.
Berbagai factor penyebab lambannyaprogram KB ini antara lain berkurangnya tenaga petugas lapangan yang memberikan penyuluhan kepada masyarakat. ‘’Saya sudah melobi Menpan agar dalam penerimaan PNS kedepan dimasukkan tenaga penyuluh lapangan. Untuk seluruh Inonesia kami masih perlu sekitar 15.000 tenaga penyuluh lapangan. Ini penting, karena program KB merupakan program wajib pemerintah, dan perlu tenaga yang serius,’’ tegasnya.
Sedangkan Gubernur yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau dr Mursal mengucapkan perlunya mengiatkan program KB di Riau, karena berdasarkan data kependudukan, ternyata jumlah penduduk wanita lebih anyak disbanding pria dan ini perlu perhatian serius.

’’ Jumlah penduduk Riau 5.679.643 jiwa terdiri dari laki-laki 2.901.647 jiwa atau 51,09 % sedangkan perempuan 2.777.997 jiwa atau 48,91 %. Dengan jumlah penduduk perempuan yg besar, apabila didukung oleh kualitas tinggi maka perempuan akan merupakan potensi produktif dan menjadi modal yang berarti dalam pembangunan. Namun jika tidak, akan menjadi beban kedepan,’’ katanya lagi. (ril)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Wednesday, 4 March 2009

Dikotomi Jawa-Luar Jawa

. Wednesday, 4 March 2009
1 komentar

PESTA demokrasi Indonesia 2009 baru dimulai. Namun berbagai langkah persiapan telah, tengah dan akan dilakukan para pemain. Baik oleh calon anggota legislative (anggota dewan) di daerah kabupaten/kota, tingkat provinsi maupun calon anggota legislative untuk DPR RI sekali pun. Bahkan sejumlah partai pun telah mulai mengusung kandidat mereka untuk calon presiden.


Dari sederetan katagori pemain demokrasi itu, yang lebih popular dibicarakan baik di tingkat nasional maupun daerah adalah terkait calon presiden yang akan jadi pemimpin bangsa ini untuk lima tahun kedepan. Berbagai manuver politik pun mereka lakukan, tidak terkecuali dwi tunggal—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan HM Jusuf kalla (JK).

Kehadiran JK dalam ajang pesta demokrasi ini ternyata telah mampu memecah konsentrasi pikiran para elit politik yang selama ini menilai akan ada dua pesaing tangguh di republik ini yang nantinya akan merebut dan mempertahankan tahta kekuasaan. Yakni SBY dan ibu Megawati Soekarnoputri. Sebab, selama ini berdasarkan hasil poling yang dilakukan berbagai lembaga survey ternyata kedua calon ini lebih pupolar dibanding para kandidat-kandidat calon presiden dari berbagai parpol lainnya, termasuk JK sendiri, sebagai dampak ketidak pastiannya untuk maju sebagai calon presiden.

Namun setelah beberapa kali melakukan temu kader, keragu-raguan JK yang hanya menyatakan siap itu pun ditepis JK sendiri. Di hadapan kader Partai Golkar di Sulawesi dan Bandung, JK menyatakan mampu mempimpin bangsa ini kedepan dan melakukan perubahan yang cepat. Tentunya penyataan tegas JK tersebut juga sebagai obat penawar-pendingin bagi para kader pemenang Pemilu legislative 2004 yang selama ini tenggelam dalam ketidakpastian pemimpin mereka. Setidaknya, mampu pula membangkitkan semangat juang para kader di daerah untuk membali merebut kekuasaan di republik ini.

Lebih pada itu, kehadiran JK di panggung Capres 2009 juga telah memecah mitos dikatomi yang selama ini seakan disakralkan di nusantara. Dimana calon pemimpin itu adalah Jawa-luar Jawa, Laki-laki perempuan (gender), ABRI (Militer)-sipil.

Disadari atau tidak, sebenarnya semua mitos itu telah sirna yang ditandai dengan kehadiran Baharuddin Jusuf Habibie (luar jawa) sebagai pesiden. Abdurrahman wahid atau Gus Dur (sipil) dan Megawati Soekarnoputri (gender). Namun perlu dicatat, BJ habibie sebagai pengganti Soeharto an bukan dipilih rakyat secara langsung. Gus Dur tidak bertahan lama. Megawati sebagai pengganti Gus Dur yang turun dalam masa pemerintahan.

Terlea dari semua itu, keberadaan JK sebagai Wakil Presiden diharapkan mampu memberikan pelajaran politik yang berarti kepada rakyat. Jangan hanya karena pencalonan presiden di Pemilu 2009, lantas mennganggu system dan kinerja pemerintahan yang juga meupakan pilihan rakyat di Pemilu 204 lalu.

Artinya, merski SBY-JK nantinya akan pisah ranjang dan bertarung bersama kandidat capres lainnya, kehadiran mereka berdua sebagai pemimpin bangsa hingga akhir jabatan sebagai presiden dan wakil presiden sangat didambakan rakyat. Jangan ada lagi kegaduhan, kerusuhan, pertikaian politik. Rakyat sudah bosan semua itu, rakyat ingin hidup tentram, bisa berusaha, bekerja dan membangun kehidupan yang lebih sejahtera serta terbebas dari lilitan krisis global berkpanjangan***

catatan: dimuat di Riaupos edisi Rabu 4 Maret 2009

Klik disini untuk melanjutkan »»

YASRIL RIAU Desain ByHendrawan and Support by Ridwan CCMD. All Right Seserved

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com