SAUDARA KU DI MANA PUN BERADA, SEIRING DATANGNYA 1 RAMADHAN 1433 H, MARILAH KITA SALING MEMBERSIHKAN DIRI, KEPADA ALLAH SWT KITA BERTAUBAT SESAMA MANUSIA KITA SALING BERMAAF-MAAFAN. MARI KITA PERBAIKI HUBUNGAN SILATURAHIM SESAMA UMAT, TERUTAMA PADA ORANG TUA, SUAMI ISTRI, SESAMA SAUDARA SEDARAH SERTA DENGAN KAUM KERABAT, JIRAN TETANGGA. SEMOGA DENGAN CARA DEMIKIAN, KITA BISA MENJALANI IBADAH PUASA DENGAN TENANG DAN MENDAPATKAN PAHALA YANG SETIMPAL DI SISI aLLAH SWT. UNTUK ITU, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN KELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA, MOHON MAAF ZAHIR DAN BATIN. SAUDARA KU, SESUNGGUHNYA BERHAJI MERUPAKAN SALAH SATU RUKUN ISLAM, YANG UNTUK MENJALANKANNYA KITA HARUS MEMILIKI TRESHOLD (NILAI AMBANG BATAS), KELAYAKAN, BAIK JASMANI, ROHANI MAUPUN MATERI. MAKANYA KALAU SUDAH SIAP, SEGERAKANLAH!!

Tuesday 5 August 2008

Dari Ajang Kreasi Remaja Riau 2008

. Tuesday 5 August 2008


Kesehatan Reproduksi Remaja Harus Disosialisasikan
oleh Yasril

MASALAH Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) harus disosialisasikan di kalangan pelajar dan mahasiswa. Sebab, tidak sedikit terjadi kasus penyimpangan seksual di kalangan remaja yang diakibatkan ketidaktahuan mereka tentang alat reproduksi.



‘’Ini sudah merupakan kewajiban kita bersama, baik orang tua, tokoh masyarakat, guru serta lembaga sosial masyarakat (LSM) yang peduli akan nasib remaja. Masalah seks di kalangan remaja jangan lagi dianggap tabu,’’ kata Kepala BKKBN Riau Marlis Alamsa, sehubungan digelarnya kegiatan ajang kreasi remaja Riau di Rengat, Ahad (3/8/2008). Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Wakil Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Tengku Abdullah.

Menurut Marlis Alamsa, persoalan kasus penyimpangan seksual di kalangan remaja jangan dianggap hal sepele. Karena semua itu menyangkut masa depan para remaja dan kesehatan tubuh mereka. Salah satu akibat penyimpangan seksual itu, tidak sedikit kalangan remaja yang saat ini menderita HIV/AIDS.

Permasalahan reproduksi remaja ini sangat merisaukan semua kalangan masyarakat, baik tokoh agama, tokoh adat dan pemerintah. Sebab kalangan remaja sangat rentan terhadap permasalahan yang sifatnya dan dampaknya negatif seperti pergaulan bebas, narkoba. ‘’Berdasarkan penelitian, remaja kita lebih banyak mengetahui masalah reproduksi, sex dan semacamnya dari sahabat mereka, dan hal itu belum tentu positif bagi perkembangan pengetahuan remaja, internet, televisi dan sebagainya,’’ ungkap Marlis.

Saat ini saja, jumlah kasus penderita HIV/AIDS di Riau yang melibatkan remaja hingga Mei 2008 lalu mencapai 234 orang remaja. Padahal pada Juli 2007 baru sebanyak 119 remaja yang menderita HIV/AIDS.

‘’Ini baru yang terdata. Dan masih banyak lagi remaja-remaja yang tiak terdata, karena tidak memeriksakan diri. Meningkatnya penderita HIV/AIDS yang melibatkan remaja kita, salah satunya diakibatkan kurangnya informasi dan bimbingan konseling yang mereka dapat,’’ ujar Wakil Kepala Dinas Kesehatan Riau Tengku Abdullah.

Berkaca dari kasus yang menimpa kalangan remaja saat ini, suda saatnya setiap kabupaten/kota, bahkan kecamatan di Riau memiliki Pusat Informasi dan Konseling - Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK - KRR). Karena, kasus yang menimpa kalangan remaja ini juga tersebar di berbagai kecamatan, bahkan desa dan kelurahan yang ada di Riau. Dan saat ini, dari 180 kecamatan, baru 40 kecamatan yang memiliki PIK-KRR.

Padahal kita sangat berharap remaja Riau adalah remaja yang cerdas, kreatif dan terhindar dari narkoba, mudah mudahan dengan kegiatan yang diselenggrakan dalam waktu lebih kurang tiga hari ini mampu memberikan manfaat yang luas dalam perkembangan remaja.
Yasril, Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana Riau***

0 komentar:

YASRIL RIAU Desain ByHendrawan and Support by Ridwan CCMD. All Right Seserved

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by blogtemplate4u.com