Ketua TP PKK Terima Manggala Karya Kencana
Oleh Yasril
.jpg)
PUNCAK hari Keluarga Nasional (Harganas) XV di Kota Dumai, Selasa (12/8/2008) yang sejatinya berjalan lancar, diwarnai angin puting beliung. Lagit Kota Dumai yang semula terang, tiba-tiba menghitam, karpet merah yang berada di depan tribun utama tiba-tiba terangkat disusul dengan robohnya tenda para undangan Harganas dan tribun pameran, purna MTQ ke-XXV di lapangan Bukit Gelanggang.
Angin puting beliung ini ternyata tidak hanya dirasakan masyarakat di sekitar arena puncak Harganas saja, tapi hampir di seluruh Kota Dumai, bahkan juga di perairan hingga Selatpanjang.
‘’Kita tak menyangka, musibah ini akan terjadi. Inilah kekuasaan Allah. Rencana oleh kita, ketetapan atau keputusan milik Allah. Ya kita kembalikan kepada Allah,’’ kata Drs H Marlis Alamsa, Kepala BKKBN Riau sehubungan kedatangan angin puting beliung.
Namun demikian, bukan berarti puncak Harganas batal, malah sejumlah kegiatan dan rencana yang telah disusun tetap berjalan. Diantaranya, penyerahan Manggala Karya Kencana, suatu penghargaan tertinggi di bidang KB dari Kepala BKKBN Pusat melalui Deputi KB KR Dr HM Basir Palu SPA MHA kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Dumai Hj Haslinar Zulkifli AS.
.jpg)
Selain itu, papar Marlis Alamsa, juga dilaksanakan pelayanan KB dan pap smear (mulut rahim) secara gratis yang dipusatkan pada Puskesmas Bumi Ayu Kecamatan Dumai Timur. Kegiatan yang dilaksanakan BKKBN Provinsi Riau dan Dinas Kesehatan Kota Dumai diminati warga. Terutama bagi pasangan usia subur yang ingin memeriksakan pap smear (mengetahui gejala awal kanker rahim).
Dalam rangka peringatan Harganas ini, Koordinator Kesejahteraan Sosial atau K3S Dumai juga memberikan santunan kepada 602 warga tidak mampu. Antara lain 160 penyandang cacat, 250 anak-anak terlantar dan 192 orangtua jompo. Santunan berupa uang sebesar Rp250.000 bagi setiap penerima bantuan tersebut.
Demikian juga dengan bantuan UPPKS dari BKKBN Riau senilai masing-masing Rp5 juta untuk satu kelompok, serta pembentukan pengelola Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) STMIK-AMIK Dumai. ‘’Salah, satu yang tidak sempat dilakukan adalah kegiatan gotong-royong. Itu pun karena cuaca yang tidak bersahabat ketika itu,’’ papar Marlis Alamsa.***
Oleh Yasril
.jpg)
PUNCAK hari Keluarga Nasional (Harganas) XV di Kota Dumai, Selasa (12/8/2008) yang sejatinya berjalan lancar, diwarnai angin puting beliung. Lagit Kota Dumai yang semula terang, tiba-tiba menghitam, karpet merah yang berada di depan tribun utama tiba-tiba terangkat disusul dengan robohnya tenda para undangan Harganas dan tribun pameran, purna MTQ ke-XXV di lapangan Bukit Gelanggang.
Angin puting beliung ini ternyata tidak hanya dirasakan masyarakat di sekitar arena puncak Harganas saja, tapi hampir di seluruh Kota Dumai, bahkan juga di perairan hingga Selatpanjang.
‘’Kita tak menyangka, musibah ini akan terjadi. Inilah kekuasaan Allah. Rencana oleh kita, ketetapan atau keputusan milik Allah. Ya kita kembalikan kepada Allah,’’ kata Drs H Marlis Alamsa, Kepala BKKBN Riau sehubungan kedatangan angin puting beliung.
Namun demikian, bukan berarti puncak Harganas batal, malah sejumlah kegiatan dan rencana yang telah disusun tetap berjalan. Diantaranya, penyerahan Manggala Karya Kencana, suatu penghargaan tertinggi di bidang KB dari Kepala BKKBN Pusat melalui Deputi KB KR Dr HM Basir Palu SPA MHA kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Dumai Hj Haslinar Zulkifli AS.
.jpg)
Selain itu, papar Marlis Alamsa, juga dilaksanakan pelayanan KB dan pap smear (mulut rahim) secara gratis yang dipusatkan pada Puskesmas Bumi Ayu Kecamatan Dumai Timur. Kegiatan yang dilaksanakan BKKBN Provinsi Riau dan Dinas Kesehatan Kota Dumai diminati warga. Terutama bagi pasangan usia subur yang ingin memeriksakan pap smear (mengetahui gejala awal kanker rahim).
Dalam rangka peringatan Harganas ini, Koordinator Kesejahteraan Sosial atau K3S Dumai juga memberikan santunan kepada 602 warga tidak mampu. Antara lain 160 penyandang cacat, 250 anak-anak terlantar dan 192 orangtua jompo. Santunan berupa uang sebesar Rp250.000 bagi setiap penerima bantuan tersebut.
Demikian juga dengan bantuan UPPKS dari BKKBN Riau senilai masing-masing Rp5 juta untuk satu kelompok, serta pembentukan pengelola Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) STMIK-AMIK Dumai. ‘’Salah, satu yang tidak sempat dilakukan adalah kegiatan gotong-royong. Itu pun karena cuaca yang tidak bersahabat ketika itu,’’ papar Marlis Alamsa.***
0 komentar:
Post a Comment