Ketika Para Raja Berebut Tahta Singgasana
Oleh. Yasril
PILGUBRI 2008, ibarat pertarungan para raja dalam memperebutkan tahta singgasana kerajaan. Mereka adalah Raja Thamsir Rachman, Raja Mambang Mit, Kanjeng Raden Temenggung (KRT) Rusli Zainal dan Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Suryadi Khusaini.
Pesta Demokrasi, berupa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Riau segera berlangsung. Bahkan pertarungan para kandidat pun sudah dimulai, meski pada tataran pendukung, sosialisasi dan perang spanduk. Ketiga pasangan calon kepala daerah Provinsi Riau ini pun kian agresif mendekati dan mengambil hati masyarakat agar terpilih dan menduduki tampuk kekuasaan di negeri Melayu ini.
Namun pesta demokrasi kali ini cukup istimewa dibanding kegiatan yang sama pada periode-periode sebelumnya. Kali ini pertarungan perebutan tahta kekuasaan mirip dengan zaman kerajaan tempo doeloe.
Bedanya dengan para raja tempoe doeloe, untuk naik tahta cukup menggantikan raja terdahulu atau mendapat wilayah kekuasaan dari seorang raja yang bekuasa. Dan ini berlangsung turun temurun. Namun sekarang rakyat yang memilih, seperti halnya pemilihan kepala desa.
Selain rakyat langsung yang memilih dan menentukan pemimpinnya, yang bertarung pun tak kalah hebat. Mereka pun terbilang mantap dan berpengaruh di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bahkan titel yang mereka sandang pun tak tanggung tanggung.
Dari enam orang yang tampil dalam tiga pasangan calon kepala daerah ini, empat di antaranya terkesan berdarah darah biru atau dari kalangan ningrat.
Dua orang di antara mereka merupakan raja dari ranah Melayu, tepatnya dari Rantau Indragiri. Mereka adalah Raja Thamsir Rachman dan Raja Mambang Mit. Dua orang lainnya mewakili raja tanah Jawa. Mereka adalah Kanjeng Raden Temenggung (KRT) Rusli Zainal dan Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Suryadi Khusaini.
Untuk dapat menduduki tahta pemerintahan, para raja ini melakukan tebar pesona ke berbagai laisan masyarakat. Mereka pun tidak puas hanya menyerahkan kepada para tim sukses, tapi langsung mendekati rakyat lapis bawah. Ini cukup beralasan, karena memang rakyatlah yang akan menentukan pemimpinnya. Selamat bertarung, selamat berdemokrasi dan selamat memilih pemimpin Riau kedepan.***
0 komentar:
Post a Comment